Apalagi konsumennya adalah anak-anak muda di zaman kekinian yang sudah terbiasa dengan minumal bersoda, minuman kaleng atau aneka minuman dengan bahan baku kimiawi. Dengan warna-warna terang yang berasal dari bahan kimia imitasi alias kimiawi buatan.
Nah, kini dengan teknik modern jamu dihadirkan kembali, tak hanya di kedai dan warung, tapi juga dikafe-kafe modern dengan banyak cara penyajian.
Beberapa tahun terakhir, jamu memang mengalami perkembangan dan adaptasi dengan gaya hidup modern. Jamu kekinian adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada jamu yang disajikan dengan teknik-teknik modern seperti teknik drip dan brewing.
Teknik ini menjadi cara agar jamu kekinian menjadi lebih menarik dan cocok dengan selera generasi muda yang menginginkan pengalaman yang lebih modern dan praktis ketika minum jamu.
Teknik Drip: Teknik drip dalam jamu kekinian mengadopsi konsep dari teknik penyeduhan kopi manual menggunakan alat seperti dripper atau V60.Â
Biasanya bahan-bahan jamu yang telah dikeringkan atau diolah khusus ditempatkan dalam dripper. Air panas kemudian dituangkan perlahan-lahan melalui bahan jamu tersebut, sehingga cairan jamu yang kaya akan senyawa aktif dan nutrisi bisa terkumpul di wadah di bawahnya.Â
Teknik drip ini bisa menghasilkan jamu dengan rasa dan aroma yang lebih halus serta memungkinkan pemilihan kombinasi bahan yang lebih variatif.
Brewing:Â Teknik brewing dalam jamu kekinian mirip dengan cara menyeduh teh. Bahan-bahan jamu segar atau kering ditambahkan ke dalam air panas dan dibiarkan meresap selama beberapa waktu. Dengan proses ini senyawa-senyawa aktif dalam bahan jamu terlepas dan tercampur dalam air. Setelah proses brewing, jamu dapat diminum langsung atau disaring terlebih dahulu sebelum disajikan.
Teknik ekstraksi, yang secara efisien bisa mengekstrak senyawa-senyawa aktif dari bahan jamu secara cepat. Teknik ini bsa menghasilkan jamu dengan konsistensi rasa dan kualitas yang lebih tinggi. Selain itu, beberapa perusahaan jamu modern juga menggunakan teknologi kapsul, serbuk, atau sachet agar konsumen untuk mengonsumsi jamu dengan cara yang lebih praktis dan mudah.
Dengan pendekatan begini, bisa memberikan pengalaman lebih modern dan praktis ketika minum jamu yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup generasi muda yang lebih cenderung praktis.