Sebenarnya, keluarga serta kerabat dekat bisa berperan mengatasi munculnya fenomena "holiday blues".Â
Selain ajakan berliburan seperti umumnya, di rumah anak juga bisa diberi kelonggaran "aturan" rumah yang ketat selama masa liburan. Anak juga harus tetap diberi kesempatan untuk terhubung dengan teman-teman mereka. Jika mungkin terlibat dalam kegiatan bersama yang positif dalam sebuah kegiatan komunitas.
Namun tak ada salahnya jika kita tetap "membebani" anak dengan tanggungjawab beberes rumah, tapi lebih fleksibel, biar anak merasa nyaman dengan liburannya.
Cara yang lebih mudah untuk membuat "holiday blues" tak menganggu mood liburan kita, mungkin bisa diatasi dengan ;
Gunakan maktu tidur yang cukup meski sedang liburan; Cobalah untuk membangun kebiasaan tidur yang cukup dan rutin setiap hari. Istirahat yang cukup dapat meningkatkan suasana hati dan membantu kita merasa siap untuk menjalani liburan. Artinya boleh begadang, tapi juga ada aturan mainnya dan kita sendiri yang atur.
Manfaatkan waktu dengan orang tua, teman terdekat; Tak mesti harus dengan rekreasi. Cukup mengundang teman ke rumah untuk menghabiskan waktu liburan bersama. Nobar, memasak resep pilihan di kanal medsos, atau sekedar menyalurkan hobi bersama, bahkan ikutan membongkar buku di pustaka rumah  jika teman penyuka buku sudah menjadi kegiatan seru.
Tetaplah jaga vitalitas dengan berolahraga lebih santai tapi teratur;Â ini penting. Rencanakan berolahraga, dengan pilihan yang sesuai hati; berenang, basket atau sekedar jogging sambil menikmati jalan santai.
Ternyata mengembalikan mood saat terkena fenomena "holiday blues" tak selalu harus dengan menguras kantong. Apapun rencana yang bisa bikin mood nyaman, patut dicoba lho.
Menjadikan Quality Time Solusi
Jika pertimbangan kita harus mikir soal budget, transportasi, saat merencanakan liburan, sebenarnya cara yang paling seru adalah menjadikan rumah sebagai "pusat acara liburannya".
Banyak hal yang bisa kita lakukan di rumah, meski memang harus dikompromikan. Ada rencana liburan yang memang jadi agenda anak-anak, tapi juga ada agenda orang tua yang dikombinasikan dengan rencana anak.
Seringkali kita punya "harta karun", yang bisa menjadi bagian dari keseruan rencana liburan bersama keluarga.Â
Dulu sewaktu baru pindah rumah, kami menyimpan banyak tumpukan barang di beberapa titik di rumah. Sebenarnya barang-barang itu sedikit spesial. Beberapa berupa kardus tumpukan buku, beberapa lainnya berisi koleksi barang-barang yang entah apa saja yang kami simpan di pojokan rumah.