Pemilihan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran dan peserta didik diikuti dengan kegiatan pembelajaran abad 21 berbasis HOTS dan pendekatan Saintifik. Model pembelajaran yang digunakan contohnya PBL (Problem Based Learning) dan PjBL (Project Based Learning).
PBL (Problem Based Learning), dengan sintak-sintak:
- Orientasi peserta didik pada masalah: Peserta didik dibimbing untuk menimbulkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis (Critical Thinking/ 4C) dengan menampilkan gambar penderita kelainan tulang melalui power point (Mengamati/ 5M) serta memberikan tanggapannya.
- Mengorganisasikan Peserta Didik: Peserta didik dibentuk dalam kelompok yang heterogen 4-5 orang.
- Membimbing penyelidikan individu atau kelompok: Peserta didik mengidentifikasi masalah yang ada didalam LKPD dengan bimbingan guru (Critical thinking/4C) secara berkelompok menganalisis dan berdiskusi saling bertukar informasi tentang materi.
- Mengembangkan dan menyajikan hasil karya: Salah satu atau lebih dari satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan LKPD mereka di depan kelas. (Creativity, Communication/ 4C, Mencoba, Mengomunikasikan/ 5M)
- Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah: Peserta didik dibimbing untuk menanggapi hasil kerja LKPD kelompok yang telah dipresentasikan. (Communication/ 4C).
Â
PjBL (Project Based Learning), dengan sintak-sintak sebagai berikut:
Pertanyaan mendasar: Peserta didik dibimbing untuk menimbulkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis, (Critical Thinking/4C) dengan menampilkan gambar penderita  gangguan dan kelainan tulang melalui power point. (Mengamati/5M) dan mengemukakan pendapatnya dan mengajukan pertanyaan mendasar.
Mendesain perencanaan produk: Peserta didik dibentuk dalam kelompok yang heterogen. (Collaboration/ 4C). Peserta didik dibimbing oleh guru untuk berdiskusi menyusun rencana pembuatan proyek  pemecahan masalah atau produk yang akan dibuat, memperhatikan langkah-langkah kerja pada LKPD, pembagian tugas atau jobdesk, persiapan alat, media, dan sumber pembelajaran yang dibutuhkan. (Communication/4C, Mengumpulkan informasi/5M).
- Menyusun jadwal pembuatan: Peserta didik dalam kelompok dan guru membuat kesepakatan batas waktu penyelesaian produk menjadi 2 tahapan, yaitu tahap 1 rancangan produk dalam bentuk e-poster dengan keterangan yang esensial dan tahap 2 menambahkan kreativitas desain untuk estetika dalam produk e-poster. (Collaboration/4C, Kerjasama/PPK)
- Memonitor keaktifan dan perkembangan proyek: Peserta didik melakukan pembuatan produk secara aktif dan dipantau dan dibimbing oleh guru jika terdapat kesulitan. (Collaboration 4C/HOTS, Kerjasama/PPK, Â Menalar/5M)
- Menguji Hasil: Peserta didik diberikan kesempatan untuk mempresentasikan tugas dan hasil karya kelompoknya. (Percaya diri/PPK, Mengkomunikasikan/5M)
- Evaluasi pengalaman belajar: Peserta didik dalam setiap kelompok memperbaiki hasil pekerjaan setelah memaparkan produk hasil karya dan mendapat tanggapan dari kelompok lain. (Creative/ 4C)
Pemanfaatan media pembelajaran
- Guru menggunakan media pembelajaran yang dikuasainya dari berbagai sumber. Media pembelajaran yang tepat dan sesuai materi akan membuat peserta didik tertarik.
- Pemilihan metode pembelajaran
- Adapun metode pembelajaran yang dipilih adalah metode diskusi, tanya jawab, dan presentasi. Metode ini dapat membuat semua peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
Sumber daya atau materi yang diperlukanÂ
- Guru menggunakan alat peraga seperti torso rangka manusia, gambar, dan video pembelajaran. Untuk memudahkan peserta didik mengumpulkan informasi dan memecahkan masalah, guru telah mempersiapkan bahan ajar.
- Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan:
Dampak dari pemilihan dan pemanfaatan media pembelajaran, model pembelajaran, dan metode pada peserta didik:
- Peserta didik terlihat lebih antusias dan aktif dalam proses pembelajaran. Pemberian soal pretest secara langsung melalui platform quiziz membuat peserta didik merasa tertantang untuk menjawab soal dengan benar. Penggunaan video pembelajaran menayangkan studi kasus yang terjadi di sekitar dan aktual membuat peserta didik lebih memahami kaitan materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-harinya.
- Peserta didik terlibat aktif ketika mengerjakan LKPD secara berkelompok, mereka berbagi tugas, berdiskusi bersama, dan mempresentasikan hasil kerjanya. Soal evaluasi  yang dikerjakan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dari dampak yang terlihat, aksi yang dilakukan telah cukup efektif dalam mencapai keberhasilan belajar peserta didik karena setelah dilakukan pengamatan dan penilaian, hasil evaluasi  yang dikerjakan mendapatkan hasil yang cukup memuaskan dan semua peserta didik dapat terlibat aktif.
Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan: