Setelah kunjungan Prof Valentina Dagiene ke Indonesia pada tahun 2016, beliau mengundang Indonesia pada Workshop internasional Bebras pada bulan Mei tahun 2016 di Bodrum Turki.
Indonesia mengirimkan Dr. Inggriani Liem (Pembina TOKI) dan Soripada Harahap (staf di Direktorat Pembinaan SMA, Kemdikbud RI) sebagai wakil Indonesia pada workshop internasional Bebras tersebut.Â
Tahun 2016 merupakan kelahiran Bebras Indonesia, dan awal pelajar Indonesia mengikuti tantangan Bebras
Pada tahun 2018, bu Inge sudah purnabakti sebagai dosen ITB. Beliau menggunakan waktunya secara penuh sebagai ketua Bebras Indonesia. Bersama Bebras Indonesia, bu Inge juga membuka jalan bagi anak-anak hampir dari seluruh penjuru Indonesia untuk mengikuti tantangan Bebras yang bersifat Internasional secara online.
Sebagai ketua Bebras Indonesia, dia yang bekerja sama dengan 90 petguruan tinggi di Indonesia yang dinamakan Bebras Biro. Dibawah pimpinam bu Inge sebagai ketua Bebras yang melakukan tugasnya dengan baik, Google sudah memberikan donasi kepada Bebras Indonesia sebanyak dua kali. Sebuah donasi yang sangat membanggakan untuk menunjang kegiatan Bebras Indonesia yang membuat makin banyaknya pelajar Indonesia memiliki kemampuan BK.
Pada tahun 2020-2022 sebanyak US$ 10000000 dan tahun 2022-2024 Google menambahkan lagi sebanyak US$ 5000000. Semua donasi digunakan untuk memberikan bimbingan kepada sebanyak lebih dari 40000 guru dari sekitar 200 kota, dengan melakukan sekitar 271 workshop. Para guru itulah yang nantinya bisa menularkan cara penyelesaian masalah dengan menggunakan kemampuan BK kepada anak-anak.
Bebras Indonesia digunakan di banyak SD, SMP, SMA, MI, MT dan MA sebagai kegiatan ekstra kurikuler. Dalam kegiatan kurikuler, Indonesia mengusung BK dalam kurikulum Merdeka. Bu Inge juga terlibat sebagai tim penyusun kurikulum Merdeka.Â
Di tingkat SD dan MI, kurikulum Merdeka mengusung BK dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan IPAS. Sedangkan di tingkat SMP, SMA, MT dan MA, kurikulum Merdeka mengusung BK dalam mata pelajaran Informatika.
Abad ke 21 yang merupakan tonggak diperlukannya kemampuan BK pada semua orang melalui pendidikan dasar dan menengah. Jika Prof. Valentina Dagiene adalah seorang ibu bagi anak-anak seluruh dunia, maka Dr. Inggriani Liem adalah seorang ibu bagi anak-anak di Indonesia.Â
IOIÂ ke 34 yang diselenggarakan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 7-15 Agustus 2022. Pada pembukaannya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim memberikan Penghargaan Prestasi Seumur Hidup (Lifetime Achievement) kepada Dr. Inggriani Liem, atas dedikasinya yang tinggi bagi Ilmu Informatika di Indonesia.Â