Tidur dengan menggunakan kelambu, akan terhindar dari gigitan nyamuk.Â
Dalam keluarga aku yang terdiri dari aku, suami dan 2 putri, pernah secara bersamaan aku, suami dan putri sulung yang bernama Tika, terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyebabnya adalah gigitan nyamuk Aedes Aegypti.Â
Pada hari selanjutnya yang lain, putri bungsu yang bernama Mita, juga pernah kena DBD.Â
Saat ini tempat tidur yang masih menggunakan tiang kelambu adalah tempat tidur bayi. Dulu saat Tika dan Mita bayi juga pakai tempat tidur bayi yang ada tiang kelambu, dan aku menjahit sendiri kelambunya.
Saat cucuku Laras lahir, aku memberi hadiah tempat tidur bayi yang ada tiang kelambunya. Aku membelinya secara online. Aku juga yang menjahit kelambunya.
Tetapi Tika, ibunda Laras, lebih mengikuti ibu mertua yang merasa kasihan kalau anak bayi tidur di tempat tidur sendiri. Walaupun keamanannya sudah diperhatikan.Â
Tetap sekamar dengan orang tua.
Ada pintu pada tempat tidur yang tentunya harus selalu diperhatikan kuncinya.
Ada kelambu yang melindungi sang bayi.
Kebiasaan tidur bersama ayah ibunya sampai kini. Dan beberapa waktu lalu, Laras juga terkena DBD.
Alangkah sangat diperlukan tempat tidur dengan tiang kelambu yang memberi rasa aman dari nyamuk, yang sekarang sudah menghilang.
Rasa Aman dari Bahan Kaca
Aku pernah memesan lemari atau rak berpintu yang tinggi, pada seorang teman yang kegiatannya memang menerima pesanan furnitur. Desin lemari tersebut aku serahkan kepada teman.
Temanku itu suaminya lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) sebuah Institut di Bandung. Dan temanku adalah lulusan Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Penggembangan Kebijakan (SAPPK) pada Institut yang sama.Â