Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suatu Malam yang Sangat Benderang

30 April 2022   23:22 Diperbarui: 1 Mei 2022   09:44 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Malaikat-malaikat. Sumber gambar: Pixabay

Dina kaget saat terbangun dari tidurnya. Sinar benderang memasuki kamar dari cela-cela gorden biru. 

"Waduh hari sudah siang!" 

"Mengapa dia belum mendengar alarm yang dipasang pada jam 2.30?"

"Aduh kesiangan untuk sahur," pikirnya bertubi-tubi.

Putrinya Cyra sudah tidak ada di sebelahnya. Dengan segera dia bangun mau mencari, dimana Cyra. 

Sambil buru-buru, dia menyempatkan diri melihat jam di hapenya. Masih tertulis jam 1.05. Berarti memang belum waktunya bangun untuk mempersiapkan makan sahur. 

Mngapa hari sudah terang?

Kemana Cyra?

Dina mengganti daster yang dikenakan saat tidur, dengan baju muslimah yang dikenakan kemarin sore. Dia tidak mengenakan kerudungnya, karena dia merasa tak mungkin harus mencari Cyra keluar rumah. Semua kunci-kunci keluar rumah diletakannya di atas lemari. Cyra tak mungkin bisa mengambil.

Pintu sorong ke halaman belakang terbuka. 

"Kemana Cyra?" pikirnya

Ternyata Cyra ada di bawah pohon belimbing yang sedang berbunga. Rintik lembayung yang rapat dalam nuansa hijau daun. Tengah malam begini, begitu jelas calon buah yang ada satu dua.

Cyra asyik bermain dengan 2 anak-anak kecil yang cantik.

Siapa mereka?

Asyik sekali Cyra bermain dengan 2 teman kecil yang sangat cantik, indah kemilau. 

Fenomena alam apa ini? Angka jam digital tetap diawali dengan angka 1. Tetapi malam sungguh sangat benderang.  

Didatanginya Cyra yang sedang bermain dengan 2 anak-anak yang indah kemilau. Terdengar bisik-bisik anak-anak kemilau menanyakan, apakah Cyra tidak ingin ketemu dengan ayahnya?

Dina seorang dokter yang cerdas dan rajin. Kini nama dr. Dina Juwita Sp. PD sudah disandangnya.

Sebelumnya Dina harus menyelesaikan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Sebelum PPDS, Dina  bekerja di Rumah Sakit (RS) sebagai dokter umum. Disamping itu, Dina juga mempunyai klinik pribadi. 

Tentunya sebagai seorang dokter, tujuan Dina bekerja untuk menyembuhkan orang sakit. Tetapi selain itu juga mengumpulkan uang agar bisa mendaftarkan melanjutkan ke PPDS. Dina ingin menjadi seorang dokter Spesialis Penyakit Dalam (Sp. PD). 

Alhamdulillah cita-cita terkabul. Kini gelar dr. Dina Juwita Sp.PD sudah ada dalam genggamannya. 

Pada tahun pertama PPDS, Dina tidak boleh praktek. Pekerjaan di RS digantikan oleh orang lain. Begitu juga tempat praktek pribadi Dina diisi oleh dr. Astuti. Suster Angela yang sering membantu Dina tetap di sana. Tugasnya menjadi membantu dr. Astuti. Untuk masalah keuangan memang sejak dulu dikelola oleh suami Dina.

PPDS bukanlah kegiatan yang santai. Dina hampir tak pernah mengurusi tempat prakteknya lagi. Dina sangat mempercayakan segala urusan tempat praktek pribadi kepada suaminya.

Hingga suatu saat pecah prahara. Suaminya meminta izin untuk menikahi Angela. Tentu saja Dina mengamuk, tak memberikan izin. 

Tetapi ... tetapi ... suaminya malahan membeitahukan mereka telah melakukan nikah siri.

Tak bisa dibendung lagi, Dina semakin mengamuk. langsung saja dia mengusir suaminya dan Angela. 

PPDS bukanlah kegiatan yang sebentar. Dalam kurun waktu 5 tahun, suaminya pernah mendatangi meminta agar tetap diterima sebagai suami yang bisa tetap mencintai putri mereka. Cyra.

Dina bersumpah tak akan bisa menerima suaminya, kecuali Angela mati.

Ungkapan yang sering diumbar oleh Dina, sehingga Cyra juga mengetahui apa yang menjadi keinginan ibundanya. 

+++++

Hari ini, saat sedang fokus mempersiapkan makan sahur yang akan dinikmati bersama Cyra, datanglah seseorang yang menyerupai dua anak-anak yang sedang bermain dengan Cyra di bawah pohon belimbing. 

"Benarkah anakku akan menerima suami kembali, jika perempuan yang dinikah secara siri oleh suamimu mati?" tanyanya yang sangat mengejutkan Dina.

"Tadi aku yang memberitahukan, kata-kata itu yang sering diucapkan ibu," kata Cyra yan ada di sebelahnya bersama teman-teman kecil yang kemilau. 

"Maafkan aku bu," sambungnya lagi.

"Ya, anakmu merindukan ayahnya," kata sosok dewasa yang juga kemilau seperti 2 anak-anak yang bermain dengan Cyra.

"Akan aku perintahkan Izrail untuk mencabut nyawa Angela!"

Dina tersentak, "Apakah engkau malaikat?"

Apakah ini malam Lailatul Qadar, dan para malaikat turun ke bumi?

Malam terang benderang. Apakah Allah menurunkan malaikat untuk membuat nyata kalimat-kalimat umpatan Dina?

Dina sudah mendengar, Angela sudah beberapa lama belakangan ini menderita sakit kanker payudara. Dua tahun  lalu menjalani operasi dan kemoterapi, tetapi saat keadaannya ini melemah lagi.

Dina merenung pada saat diselenggarakannya brevet kelulusannya sebagai dr. Dina Juwita Sp. PD.

Suami dan 3 anak-anaknya hadir mendampingi. Cyra dan 2 anak-anak Angela.

Bumi Matkita,

Bandung, 30/04/2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun