Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Dakon atau Congklak, Permainan yang Sarat Ajaran Kebaikan, Apakah Itu?

22 Februari 2022   22:32 Diperbarui: 24 Februari 2022   17:20 4036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papan permaina congklak dari Indinesia, 9 lubang. Sumber gambar: Wikipedia

Dakon atau Congklak adalah permainan untuk 2 orang. Saling berhadapan. Arena permainan berupa lubang-lubang kecil dan sebuah lubang besar yang disebut lumbung.  Masing-masing pemain memiliki arena yang sama. Alat permainan berupa biji-biji yang akan diperhitungkan. Siapa memperoleh biji-biji lebih banyak dalam lumbungnya, dia pemenangnya. 

Pada permainan Dakon atau Congklak, 2 orang yang berhadapan merupakan lawan main.  Walaupun mencari pemenang, tetapi tampak tak saling mematikan. Malahan saling berbagi satu demi satu, jauh dari keserakahan. 

Biasanya masing-masing pemain mempunyai 7 lubang kecil dan sebuah lubang besar yang disebut sebagai lumbung. Sederet lubang-lubang kecil dan sebuah lumbung di samping, adalah milik salah seorang pemain.  Lubang-lubang kecil di hadapannya dengan sebuah lumbung lainnya, adalah milik seorang pemain  yang lain. Awal permainan, pada masing-masing lubang-lubang kecil diisi dengan 7 biji-biji.

Mengapa Aku Mengatakan Dakon dan Congklak?

Pada masa aku masih kanak-kanak aku sering bermain dakon dengan almarhum nenek. Kini pada saat aku sudah menjadi nenek, aku bermain congklak dengan  cucuku, Laras. 

Alat yang digunakan untuk bermain relatif sama. Hanya saja dulu, arena permainannya terbuat dari kayu yang lebih besar yang ada ukirannya. Kini arena permainan juga dari kayu, tetapi lebih sederhana dalam ukuran dan bentuknya. 

Permainan dakon atau congklak memerlukan biji-biji. Dulu main dakon menggunakan biji-biji sawo kecik atau biji-biji bunga tanjung. Sekarang pada permainan Congklak yang dibeli oleh Laras dari Tokopedia, menggunakan biji-biji dari keong. 

Selanjutnya, aku sebut congklak saja. 

Sebenarnya dari mana asal Permainan Congklak?

Congklak berasal dari Arab. Pada tahun 7000 - 5000 SM National Geographic menemukan lubang-lubang berjajar, dalam penggalian batu kapur di Jordania. Ternyata merupakan arena permainan Congklak. 

Di negara-negara Arab permainan congklak dikenal dengan nama "mancala". Permainan tua ini sampai sekarang masih dimainkan di banyak negara, dengan nama berbeda-beda.

Congklak sendiri sebenarnya merupakan nama yang diberikan di Malaysia dan Brunei.

Di Kepulauan Melayu dikenal dengan Congkak.

Pada tahun 1643 di Filipina, Pastor Jose Sanches memperkenalkan dengan nama Sungka, atau ada juga yang menyebut Kunggit. 

Di India Selatan dikenal dengan nana Ali Gule Mane atau Pallangguzhi. Sedangkan di pedesaan Telangana India  dinamakan Omanu Guntalu. 

Dan masih bayak lagi di negara-negara lain

Walaupun di beberapa negara ada beda-beda dalam permainannya, tetapi pada dasarnya sama.

Di Indonesia, di pulau Jawa  dikenal sebagai permainan yang aku kenal, Dakon atau Dakonan. Tetapi di beberapa daerah lain,  dikenal dengan nama-nama lain juga.  Misalnya di Sumatra, terpengaruh Kepulauan Melayu disebut Congkak. Sementara di Sulawesi disebut Makaotan, Maggaleceng, Agalacang, atau Nogarata.

Bagaimana Tradisi dan cara berkembangnya permainan Congklak ke negara-negara lain?

Sumber Gambar: Pariwisata Indonesia
Sumber Gambar: Pariwisata Indonesia

Di negara asalnya, arena  permainan congklak yang terbuat dari kayu berukir indah, dimainkan oleh kaum bangsawan dan pedagang yang kaya. Sedangkan rakyat jelata bermain congklak dengan membuat lubang-lubang di tanah. 

Pedagang Arab yang kaya itulah yang membawa permainan congklak ke banyak negara-negara lain. Mereka berdagang, sambil memperkenalkan dan bermain congklak. Banyak orang-orang kaya negara lain membeli permainan congklak. 

Di Indonesia, juga pertama-tama diperkenalkan kepada kaum bangsawan yang mempunyai hubungan dengan pedagang dari Arab. Tetapi sekarang permainan congklak sudah dibuat sendiri oleh pengrajin di Indonesia.  Sekarang juga dengan mudah dapat di beli di toko-toko secara online. 

Lalu bagaimana tata cara bermain Congklak itu?

Tadi sudah dikatakan, masing-masing pemain memiliki 7 lubang-lubang kecil yang masing-masing berisi 7 biji-biji dan sebuah lumbung

Tetapi dengan panjangnya waktu lintas dan jauhnya asal permainan congklak, sudah banyak perbedaan dalam banyak lubang-lubang kecil. 

Papan dan biji-biji permainan congklak di Indonesia, 7 lubang. Sumber Gambar: Wikipedia
Papan dan biji-biji permainan congklak di Indonesia, 7 lubang. Sumber Gambar: Wikipedia

Papan permaina congklak dari Indinesia, 9 lubang. Sumber gambar: Wikipedia
Papan permaina congklak dari Indinesia, 9 lubang. Sumber gambar: Wikipedia

Papan permainan Kunggit dari Filipina. Sumber gambar: Wikipedia
Papan permainan Kunggit dari Filipina. Sumber gambar: Wikipedia

Papan permainan congklak bangsawan Malaysia. Sumber gambar: Wikipedia
Papan permainan congklak bangsawan Malaysia. Sumber gambar: Wikipedia

Lubang-lubang kecil, ada yang 6, 7, 8 atau 9. Begitu juga biji-biji awal ada yang 5, 7 atau 9.

Makin banyak lubang-lubang kecil, akan membuat durasi permainan makin panjang.

Begitu pula dengan makin banyak biji-biji awal yang dibagikan, waktu yang dibutuhkan untuk bermain juga makin panjang.

Akhirnya yang sering dilakukan adalah kesepakatan orang-orang yang sedang bermain. 

Khusus untuk permaian nini dengan Laras, menggunakan arena permainan dengan 6 lubang-lubang kecil. Dan mengisi dengan 7 biji-biji pada awal permainan.

Mengingat nama di negara asalnya adalah mancala, yang artinya bergerak. Permainan congklak, memang dilandasi dengan bergerak.

Bergerak bagaimana? Yuk, ikuti pergerakan nini Rini dan Laras.

  • Duduk manis berhadapan terlebih dahulu, tentunya keduanya sambil menghadapi permainan congklak. 

  • Nini memiliki 6 lubang-lubang kecil, yang pada awalnya masing-masing diisi 7 biji-biji dari keong. Letaknya persis di depan nini. Dan 1 lumbung di sebelah kiri nini.

  • Laras juga memiliki 6 lubang-lubang kecil, sama awalnya diisi 7 biji-biji dari keong. Letaknya di hadapan lubang-lubang kecil milik nini, persis di depan Laras. Dan 1 lumbung di sebelah kiri Laras, di sebelah kanan nini.

  • Suit dulu, siapa yang akan bergerak terlebih dahulu. Nini atau Laras. 

  • Bagi yang menang. Ambil biji-biji dari salah satu lubang kecil miliknya. Mulai berberak sesuai arah jatum jam. Sambil berbagi satu demi satu ke setiap lubang-lubang yang dilalui. Lubang-lubang kecil miliknya, lumbung miliknya dan lubang-lubang-lubang kecil milik lawan.

  • Jangan pernah berbagi ke lumbung lawan!

  • Bila biji terakhir jatuh di lumbung sendiri, pemain boleh mengambil biji-biji lagi dari salah satu lubang kecil miliknya. Dan bergerak lagi, dengan aturan sama seperti semula.

  • Bila biji terakhir jatuh di salah satu lubang  kecil, miliknya sendiri atau milik lawan. Ambil seluruh biji-biji yang ada di dalamnya. Lalu teruskan bergerak lagi, dengan aturan sama seperti semula.

Bilakah berhenti bergerak?

Bila biji terakhir jatuh di salah satu lubang kecil milik lawan yang kosong. Nah ...

Bila di lubang kecil yang kosong milik lawan. Pemain berhenti bergerak. Giliran lawan main yang bergerak. Dia akan mengambil biji-biji dari salah satu lubang kecil miliknya, membagikan satu demi satu ke lubang-lubang kecil miliknya, lumbungnya dan lubang-lubang kecil milik lawannya.

Ingat, jangan pernah berbagi ke lumbung lawannya!

Dalam permainan nini dan Laras, bila biji terakhir jatuh di salah satu lubang kecil milik lawan, ya tinggal mempersilahkan lawan main bergerak.  Nini dan Laras sangat rukun, walaupun sebagai lawan main.

Tapi bagi  pemain lain ...

  • Kalau pemain yang baik hati. Akan senang boleh tinggal di salah satu lubang kecil milik lawan. Itung-itung mengaso sambil silaturahmi di arena lawan. Dan mempersilahkan pemain lawan bergerak.

  • Kalau pemain yang suka sirik. Akan merasa terbelenggu tinggal di lubang kecil milik lawan. Jengkel sekali menunggu lawan main bergerak, bisa terus mengisi lumbungnya. Hatinya pasti ingin lawan segera berhenti bergerak, tak bisa mengisi lumbungnya lagi dan nantinya kalah.

Bila biji terakhir jatuh di lubang kecil milik sendiri yang kosong. Nah ...

Inilah yang paling menggembirakan. Memang sesudah berhenti di lubang kosong milik sendiri, selanjutnya juga harus berhenti dan  mempersilahkan lawan main bergerak. 

Tetapi ... tetapi ... setelah berhenti, mendapat kesempatan menembak terlebih dahulu. Yaitu dengan mengambil semua biji-biji milik lawan  yang ada dalam lubang kecil dihadapannya. Untuk dimasukkan dalam lumbungnya. Barulah mempersilahkan lawan main bergerak.

Ajaran Kebaikan Apa Saja yang Didapatkan dari Permainan Congklak?

  •  Bergerak terus, menunjukkan kerja--kerja--kerja 

  • Menjatuhkan biji-biji satu persatu ke dalam lubang-lubang kecil milik sendiri dan lubang-lubang kecil milik lawan, menunjukkan dalam berbagi harus seimbang. Jangan lupa memenuhi kebutuhan sendiri, sambil juga berbagi kepada orang lain.

  • Menjatuhkan biji ke dalam lumbung, menunjukkan dari awal harus membangun simpanan. Secara rutin dan sedikit demi sedikit. Maksudnya menabung, atau melakukan investasi seperti yang sekarang marak dilakukan banyak orang.

  • Berhenti di lubang kecil milik lawan yang kosong, menunjukkan lawan main juga bisa baik  memberikan tempat yang nyaman. Ikhlaskan lawan main bergerak, lawan juga  akan berbagi dan memerlukan giliran membangun simpanan. 

  • Berhenti di lubang kecil milik sendiri yang kosong, lalu mendapat kesempatan menembak. Wah ... ini  menunjukkan memperoleh rezeki dari kerja--kerja--kerja yang dilakukan. Atau mendapat bunga dari kegiatan menabung. Atau dapat hasil investasi, yang kelihatannya bukan investasi bodong. Karena melakukannya satu demi satu, tidak sekali gus banyak yang menampakkan keserakahan.

Andaikan merupakan investasi bodong.

Tak apalah, kan hanya biji-biji keong.

Selamat bermain ...

Referensi: 1, 2, 3, 4

Bumi Matkita,

Bandung, 22/02/2022.

  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun