Di Kepulauan Melayu dikenal dengan Congkak.
Pada tahun 1643 di Filipina, Pastor Jose Sanches memperkenalkan dengan nama Sungka, atau ada juga yang menyebut Kunggit.Â
Di India Selatan dikenal dengan nana Ali Gule Mane atau Pallangguzhi. Sedangkan di pedesaan Telangana India  dinamakan Omanu Guntalu.Â
Dan masih bayak lagi di negara-negara lain
Walaupun di beberapa negara ada beda-beda dalam permainannya, tetapi pada dasarnya sama.
Di Indonesia, di pulau Jawa  dikenal sebagai permainan yang aku kenal, Dakon atau Dakonan. Tetapi di beberapa daerah lain,  dikenal dengan nama-nama lain juga.  Misalnya di Sumatra, terpengaruh Kepulauan Melayu disebut Congkak. Sementara di Sulawesi disebut Makaotan, Maggaleceng, Agalacang, atau Nogarata.
Bagaimana Tradisi dan cara berkembangnya permainan Congklak ke negara-negara lain?
Di negara asalnya, arena  permainan congklak yang terbuat dari kayu berukir indah, dimainkan oleh kaum bangsawan dan pedagang yang kaya. Sedangkan rakyat jelata bermain congklak dengan membuat lubang-lubang di tanah.Â
Pedagang Arab yang kaya itulah yang membawa permainan congklak ke banyak negara-negara lain. Mereka berdagang, sambil memperkenalkan dan bermain congklak. Banyak orang-orang kaya negara lain membeli permainan congklak.Â
Di Indonesia, juga pertama-tama diperkenalkan kepada kaum bangsawan yang mempunyai hubungan dengan pedagang dari Arab. Tetapi sekarang permainan congklak sudah dibuat sendiri oleh pengrajin di Indonesia. Â Sekarang juga dengan mudah dapat di beli di toko-toko secara online.Â
Lalu bagaimana tata cara bermain Congklak itu?
Tadi sudah dikatakan, masing-masing pemain memiliki 7 lubang-lubang kecil yang masing-masing berisi 7 biji-biji dan sebuah lumbung