Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Omicron Masih Gentayangan

15 Februari 2022   17:31 Diperbarui: 15 Februari 2022   17:46 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay

Ini tetap virus covid-19. Varian omicron. Berbahayanya ya tetap, sebagai covid-19. 

Bedanya dengan yang dulu-dulu. Penularan Omicron malahan lebih cepat. Tetapi katanya akibat Omicron tidak lebih buruk. Meskipun ya tetap covid-19.

Siapa saja yang rentan?

Lansia, mereka 60 tahun keatas. Seperti aku.

Punya komorbid, mereka yang diabetes dan tekanan darah tinggi. 

Belum divaksin. Sekarang sudah masa vaksin booster 3, bagi mereka yang sudah menjalani vaksin 1 dan vaksin 2. Dan vaksin 2  setidaknya sudah 6 bulan lalu. 

Mereka harus tetap waspada omicron!

Hari ini di WA grup ada 3 orang positif covid-19. Wajarnya mereka harusnya hati-hati. Karena usia mereka sama dengan aku. Jadi tergolong lansia, tergolong kelompok rentan.

Seorang lagi meninggal dunia. Tak kedengaran ada komorbid. Tetapi katanya sedang stress masalah bisnis.

Dari dulu salah satu yang dianjurkan agar terhindar covid-19, adalah tidak stress. Jadi selalu tetaplah bergembira. Jangan biarkan masalah yang membuat stress singgah dalam hidup ini. 

Seorang teman lain, tinggal di Bandung. Baru pulang dari rumah anaknya di Banten. Sampai di rumah gula darah tidak wajar. Sesak nafas. Dibawa ke RS meninggal dunia. 

Seharusnya teman lebih waspada, mempunyai komorbid. Bepergian ke rumah anak sekalipun harus hati-hati. 

Apalagi anaknya tidak serumah. Apakah sudah dipastikan anaknya, setiap keluar rumah melakukan protokol kesehatan dengan baik? Apakah di rumah anaknya tidak memasukkan orang lain? Misalnya ART.

Apakah anaknya tidak mempunyai anak-anak yang sekolah PTM?

Ada teman tadi bercerita, tidak mau divaksin. Tapi anaknya divaksin langkap, karena syarat bagi anaknya yang ASN.

Teman tidak melihat vaksinasi covid-19 sebagai peningkatan daya tahan tubuh. Hanya melihat vaksinasi covid-19 sebagai persyaratan bagi anaknya yang ASN.

Padahal Menteri Kesehatan Gunadi Sadikin mengatakan 60% dari pasien covid-19, belum melakukan vaksinasi covid-19 secara lengkap.

Jelas, salah satu cara menanggulangi terus merebaknya pendemi covid-19 adalah dengan melakukan vaksinasi covid-19.

Melihat peristiwa yang dialami teman-teman. Diantara protokol kesehatan 5M, yang sudah dihafalkan sampai ngelotok.  Apakah yang tampak jelas dilanggar?

Bagi yang rentan, kurangi MOBILITAS!

Jangan ikut-ikut Omicron, masih gentayangan.

Bumi Matkita,

Bandung, 15/02/2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun