Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memandang Sesajen Sebagai Upacara Adat, Akibat Kurang Yakin Terhadap Teknologi

15 Januari 2022   22:21 Diperbarui: 15 Januari 2022   23:01 1307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini di Jawa Timur ada kejadian viral, tepatnya di  dusun Sumbersari, desa Sapiturang, kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Seeorang menendang sesajen untuk menghadapi musibah meletusnya gunung Semeru, yang diletakkan seeorang lain dalam bentuk saji-sajian .

Sesajen biasanya adalah makanan atau benda lain, misalnya bunga atau dupa yang dipersembahkan dalam upacara bersaji. Sedangkan  upacara bersaji dilakukan untuk melakukan komunikasi dengan makhluk gaib. Mereka yang melakukan upacara bersaji, biasanya melakukan komunikasi kepada kekuatan tertinggi yang memberikan kehidupan, untuk sebuah tujuan positif. --Wikipedia-- 

Ada aneka macam upacara bersaji yang lebih dikenal dengan sebutan sesajen, yang dilakukan oleh masing-masing kelompok atau daerah. Sesajen ada yang dilakukan  di rumah masing-masing, ada juga yang di tempat umum. 

Mengingat makna sesajen yang disebutkan dalam Wikipedia. Kegiatan yang menggunakan yang menyajikan makanan bukan untuk dimakan oleh para tamu yang hadir, disebut sesajen. 

Sebenarnya penyelenggara menganggap kegiatan dengan sesajen sebagai doa, sebuah harapan positif terhadap kekuatan yang tidak bisa dijangkau langsung oleh penyelenggara.

Sesajen yang diadakan di rumah masing-masing, pastilah tidak mengundang pro dan kontra. Tetapi sesajen yang diadakan di tempat umum, bisa mengundang tindakan pro dan kontra.

Dulu ... waktu aku masih kanak-kanak, pernah ikut ayah melihat upacara yang diselenggarakan menjelang masa giling di pabrik gula (PG).  Aku pernah mengikuti orang tua, tinggal di PG Pesantren dan PG Ngadirejo, di kota Kediri.

Sebuah PG akan mengalami masa pabrik giling sekali dalam setahun. Pada masa giling ditandai dengan ...

  • Berlimpahnya hasil perkebunan tebu. 

  • Bekerjanya mesin penggiling tebu menjadi gula, dalam 24 jam per hari.

Upacara Adat yang Diselenggarakan Menjelang Masa Giling di PG.

Dari berbagai acara yang diselenggarakan menjelang masa giling di PG, paling menarik menurut aku adalah upacara pengantin tebu. Dengan berbagai tradisi yang berbeda-beda pada masing-masing PG, pada dasarnya adalah membutat sepasang pengantin dari tebu. 

Pengantin tersebut diarak sepanjang area PG dan dimasukkan mesin giling bersama-sama, sebagai yang digiling pertama pada suatu maca giling. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun