Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Disabilitas dan Cinta

11 Desember 2021   20:55 Diperbarui: 11 Desember 2021   21:01 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun ini KND dibentuk untuk memantau, mengevaluasi dan membela para disabilitas apakah semua peraturan-peraturan telah dilaksanakan secara benar. 

Sebagai salah seorang penyandang disabilitas, aku merasakan, itu sebagai rasa cinta dari pemerintah. Dan membalas cinta dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban sebagai penyandang disabilitas. 

Cinta Pendidikan

Dengan usaha mengikuti pendidikan sebaik-baiknya, penyandang disabilitas bisa membuat hidupnya menjadi sejahtera.

Seperti yang aku alami. Setelah pendidikan terselesaikan, aku tidak bisa mendapatkan pekerjaan sesuai bidang pendidikan. Dengan pendidikan di bidang matematika, aku tadinya bercita-cita menjadi pengajar atau peneliti. 

Aku mempunyai anak dan tak ada keluarga yang bisa dititipi anak. Aku juga tidak bisa bergerak cepat bolak-balik rumah--tempat kerja, karena adanya keterbatasan sebagai penyandang disabilitas. Maka aku memutuskan hanya sebagai pemberi les (belajar di rumah) kepada siswa-siswi yang membutuhkan.

Beruntunglah ada suami sangat mendukung dengan pekerjaan yang aku lakukan. Walaupun memberi les di rumah merupakan pekerjaan informal, dengan pendidikan cukup akan banyak siswa-siswi yang senang belajar bersama aku. 

Aku mencintai para siswa-siswi, dan mereka mencintai aku. Mereka belajar matematika dari aku, dan aku mendapat banyak pengalaman berkenalan dengan siswa-siswi dari berbagai sifat--sekolah--latar belakang sosial.

Bahkan sampai sekarang, sebagai seorang nenek masih bisa membimbing cucu belajar di rumah. Pada masa pandemi covid-19, banyak orang tua dibuat stress harus mendampingi anak-anak belajar daring.

Cinta Alat Bantu

Aku mengalami keterbatasan sebagai tunadaksa, akibat terpapar polio. Sejak aku ingat, aku bisa berjalan sendiri dengan cara yang berbeda dengan manusia lain pada umumnya. 

Masa kecil orang tua mengirim aku menempuh pendidikan di YPAC cabang Malang, sebuah sekolah yang dikelola oleh Yayasan Penderitaan Anak Cacat Prof. Dr. Soeharso Solo .

Sebuah sekolah yang waktu itu terdiri dari satu kelas saja, dengan berbagai siswa penyandang disabilitas. Selain membaca--menulis--berhitung--menyanyi, setiap hari ada program latihan fisik. Baik secara bersama, atau masing-masing untuk melatih sesuai keterbatasannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun