Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merah Stroberi yang Mengingatkan

6 Oktober 2021   19:56 Diperbarui: 8 Oktober 2021   09:13 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stroberi. Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi.

Stoberi tampak sebagai tanaman lemah. Ternyata pertumbuhannya sangat cepat menyubur. Buahnya merah indah manis dalam rasa, selalu mengingatkan untuk selalu memeliharanya. 

Kehadiran mamang yang tiba-tiba datang ke rumah mendatangkan kejutan. Karena sudah lama tak pernah berkabar. Tepat sebelum pandemi covid-19 marak, sesudah mamang menyelesaikan renovasi rumah milik ibu.

Mamang yang selalu menyebut dirinya professional, sebenarnya sudah lama menjadi orang kepercayaan ibu. Bahkan renovasi rumah yang terakhir kali yang dikerjakan, merupakan rencana ibu yang cukup lama tertunda. Masalahnya ibu masih terikat perjanjian kontrak rumah dengan ibu Aat.

Rumah yang dikenal dengan rumah BTN yang sudah cukup tua, tanahnya seluas 400 meter persegi dan bangunannya mungkin 100 meter persegi. Selesai sudah renovasi atap yang selalu dikatakan oleh mamang, menjelang ambruk.

Mungkin hanya ibu, orang yang merasakan pandemi covid-19 sebagai awal perlindungan bagi dirinya. Pekerjaan renovasi rumah selesai dikontrak bu Aat berakhir tepat beberapa hari,  sebelum ada pernyataan negeri ini terlanda pandemic covid-19. Yang sekaligus merupakan awal yang terus berlanjut dengan putusnya hubungan dengan mamang.

Tanpa kata resmi, tanda putus yang dipegang oleh ibu. Tiada adanya ucapan selamat Idul Fitri berikutnya melalui pesan di ponselnya, itulah pegangannya

“Sudah sehati,” pikir ibu.

Mengapa ibu sampai ingin memutuskan hubungan dengan mamang?

Ibu memang seorang yang pendiam. Lebih banyak menyimpan rasa di dalam hati sendiri, juga untuk rasa marah. Paling-paling hanya tampil dalam bentuk wajah yang cemberut.

Hari terakhir renovasi rumah, ibu memesan 5 paket nasi kuning spesial dari restoran yang paling menggugah selera di kotanya. Sebuah paket untuk suami, 3 paket untuk keluarga mamang, dan sebuah lagi yang terakhir untuk dirinya sendiri.

Sebelum bersantap, ibu memanggil mamang untuk menyampaikan pesan, “Semoga hasil kerja kali ini bermanfaat buat mamang dan keluarga”.

Serta merta mamang setuju terhadap ucapan dan harapan ibu. Bagai tak ada masalah. Pekerjaan selesai. Mamang menerima semua imbalannya dengan penuh semua sesuai yang disepakati.

Walau masih ada sebongkah brankal yang ditinggalkan oleh mamang, bagaikan hanya sebutir kerikil yang tidak mengganggu. Luka mengangah hanya ada dalam hati ibu, membuat musnah rasa percaya kepada mamang yang telah tertanam dalam waktu lama.

Meskipun setiap saat menyiram stroberi di halaman rumah,  ibu selalu ingat mamang. Bibit stroberi dari stolon pemberian mamang, dari 5 bibit telah menjadi lebih dari 100 tanaman stroberi. Sungguh menyenangkan, buahnya merah indah manis dalam rasa. Stroberi yang selalu membuat ibu terpanggil untuk memeliharanya. Kadang membuat ibu terpanggil juga untuk memberikan kepercayaan kepada mamang lagi.

“Sungguh sayang,” bisikan hatinya.

Sosok bibi, istri mamang, yang bekerja membantu kegiatan ibu memperbesar rasa enggan untuk menebar kepercayaan kepada mamang.

 Bibi seakan  enggan membantu membereskan keperluan 7 anak-anak kos, yang dimiliki ibu. Bahkan akhir-akhir hanya tinggal  3 anak-anak kos.

Malahan ibu dibuat lebih sibuk memasak keperluan makan 2x untuk mamang-bibi-Kino. Kino adalah menantu mamang dan bibi, yang tugasnya sebagai laden mamang dalam renovasi rumah.

Dalam lelah, ibu tetap menyelesaikan semua pekerjaan sampai renovasi rumah berakhir. Entahlah mengapa, dia tak bisa meminta bibi untuk membantu menyelesaikan tugasnya.

Bahkan pihak bibi yang seolah-olah menuntut makanan selalu siap tepat waktu. Dan banyak kebisaan tak disiplin yang membuat ibu jengkel.

  • Menggunakan piring makan anak-anak kos.  
  • Menggunakan jas hujan milik anak-anak kos.

Ada pula …

Mamang tak manghargai kepercayaan yang dibeikannya dalam mengurus kontrak rumah, malahan sering melakukan tindakan atas permintaan bu Aat tanpa meminta ijin ibu. Kepada ibu mengatakan keadaan rumah baik, kepada bu Aat mengatakan atap menjelang ambruk.  

Benar-benar mamang telah membuat rasa percaya yang ibu menguap, lambat laun habis. Menguap Bersama hembusan pandemi covid-19, bersamaan dengan masa anak-anak kos belajar dari rumah. Ibu tak memerlukan lagi kehadiran bibi di rumah.

Pandemi covid-19 sudah berjalan hampir 2 tahun. Sudah hampir 2 tahun tak ada hubungan antara ibu dengan mamang. Tetapi … tetapi hari ini mamang datang. Katanya kebetulan lewat melihat indahnya stroberi yang dulu merupakan pemberiannya.

Juga membawa berita, bahwa bibi sudah dipulangkan ke rumah orang tuanya. Diceraikan, karena bibi selalu saja menuntut uang pada masa mamang sulit mendapatkan pekerjaan.

Untung ibu tidak ikut keluar menemui mamang, karena harus menjaga cucu yang sekolah daring di rumahnya. 

Cucunya mengikuti pendidikan taman kanak-kanak secara daring dititipkan kepada ibu, karena kedua orang tuanya harus bekerja.

Cucunya juga senang menikmati puding buah stroberi buatan ibu. Buah stroberi  mengandung vitamin C, yang sangat baik untuk meningkatkan imun pada masa pendemo covid-19.

Bapak yang menemui dan menceritakan tentang tujuan kehadiran mamang, sambil menyampaikan pesan, “Janganlah sampai ada keinginan mempekerjakan mamang lagi”.

“Tentu saja tidak, pak”, jawab ibu.

Walaupun berat bagi ibu  mencari pengganti mamang, kepercayaan kepada mamang tidak bisa diisi ulang dengan yang sama. Biarlah hanya merah stroberi yang mengingatkan.

Bumi Matkita,

Bandung, 06/10/2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun