Misalnya prisma segitiga, yaitu prisma yang alasnya berbentuk segitiga, biasanya untuk atap bangunan.Â
Balok biasanya untuk membuat bangunan. Kubus bertumpuk-tumpuk ntuk bangunan bertingkat.Â
Ada lagi bangun prisma yang alasnya merupakan persegi panjang dikurangi lingkaran, jadi berbentuk seperti dingklik. Biasanya untuk membangun terowongan.Â
Jadi tujuan permainan supaya anak-anak terbiasa mengikuti pola, untuk selanjutnya menggali kreatifitas.
Building Blocks Batasan Kondisi
Harus dimulai dengan siapa, kapan dan di mana. Inilah yang merupakan pembatasan sebuah teori, dibuat oleh siapa-- kapan--di mana.Â
Begitu juga permainan "City Building Blocks" dimainkan oleh siapa--kapan--di mana pasti akan memberikan hasil yang berbeda.
Pada teori hasil yang berbeda bisa baik atau buruk. Hasil baik bermanfat, hasil buruk tidak bermanfaat. Tetapi pada permainan "City Building Blocks", sepertinya pasti bermanfaat.Â
Dalam waktu singkat yang tampak hanyalah menyenangkan atau tidak. Tergantung dengan siapa bermain, dengan seorang pemarah pasti tidak menyenangkan. Kapan bermain, bila sedang mengantuk pasti menjadi tidak menyenangkan. Dan di ruang yang sangat berantakan, pastilah tidak menyenangkan.Â
Permainan "City Building Blocks" pada masa kanak-kanak, selaras dengan yang dikatakan oleh Whetten tentang "Building Blocks" dalam teori.