Sekedar cerita tentang seorang keponakan, sebut namanya Cindy. Dia bekerja di sebuah hotel di Bali. Beberapa waktu lalu pada masa pandemi covid-19 mulai bekerja WFO, walaupun tidak dalam waktu penuh. Biasanya dia memilih tempat makan siang di dekat kandang anjing, yang tentunya cukup terpelihara. Itulah titik berat bagi Cindy, menemukan keseimbangan pada masa pandemi covid-19.
Beberapa hari akhir-akhir ini, ada ajakan dari "bos" untuk makan bersama dengan karyawan lain, dengan suatu acara lebih bagus. Ternyata bagus secara acara, dan dia justru positif covid-19. Walaupun OTG, harus melakukan isoman roboh gubrak.
Masih tentang keponakan yang sama, yang namanya Cindy. Gaya yang dipilih, biasanya sederhana. Makan dengan mengambil makanan secukupnya, lalu dibawa duduk sendiri. Makanan dihabiskan dan Cindy tetap sehat. Beberapa hari lalu, gaya makan diubah. Prasmanan tertata indah, bersama "bos" dan rekan-rekan lain. Malahan roboh gubrak, positif covid-19. Semoga cepat sembuh Cindy.Â
Sudah benar Cindy selama ini menjaga jarak dalam beberja, tetapi pihak "bos" menyelenggarakan acara beberapa hari berturut-turut yang harus duduk berdekatan. Sebenarnya Cindy sudah tidak enak, karena acara kadang terselenggara dan kadang tidak,"bos" kadang ada dan kadang tidak ada karena sakit. Ternyata "bos" positif covid-19, sehingga Cindy juga positif covid-19 roboh gubrak.
Marilah belajar dari pemainan Jenga, yang mengajarkan kepekaan terhadap keseimbangan kepada anak-anak.Â
Keseimbangan yang menurut ilmu Fisika tergantung pada titik berat--gaya--jarak, ternyata juga bermanfaat untuk menanggulangi pandemi covid-19. Semoga bermanfaat .
***
Bandung, 11/07/2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H