Justru anak-anak yang tenang-tenang saja, apalagi setelah orang tua menyetujui untuk lanjut ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
"Reni juga sudah dilangkahi oleh adik perempuan bu," kata Tika.
"Zaman ibu muda, harus ada upacara langkahan," kata ibu.
"Apa karena tidak melakukan upacara langkahan, Reni jadi tidak mendapat jodoh sampai sekarang ya? tanya Tika yang lanjut menjelaskan, "Sekarang usianya sudah 35 tahun."
"Ah ibu tak tahu persis, apakah itu keharusan atau bukan," kata ibu, "Ibu tidak menolak, karena tidak ingin adanya kehebohan."
Trauma pada upacara langkahan yang menyedihkan, Jeng Uci sering memberikan dorongan kepada anak-anaknya untuk segera menikah.Â
"Kan ibu dulu juga menikah umur 31 tahun," kata Tika saat itu, "Wajar kalau aku usia 25 belum menikah."
Jeng Uci tidak bisa memaksa, karena setelah memasuki pendidikan dokter spesialis memang makin banyak tugas-tugas yang harus diselesaikan. Â Untungnya adiknya juga senang melanjutkan pendidikan ke S2.
Sampai akhirnya Tika mendapat jodoh dan menikah, yang beberapa tahun kemudian juga disusul oleh adiknya.
"Lucu ya bu, angka-angka usia pernikahan kita," kata Tika, "Ibu 31 tahun, aku 30 tahun dan adik 29 tahun."
"Hahaha," berdua mereka tertawa sambil mengatakan dengan serempak, "Sangat menyenangkan."Â
Alam Raya.