Ivona memang tahu Athar melakukan penjualan pesawat dengan nilai lebih tinggi dari harga yang dipatok perusahaannya. Tapi katanya hanya untuk kepentingan supaya terjual. Yang minta harga lebih tinggi juga pembeli.
Ivona tak terlalu mengerti. Gadis kampung seperti dia tak akan bisa menghitung yang rumit. Sebenarnya dia juga tak pernah menuntut terlalu banyak kepada Athar.
Perusahaan menyuruh Ivona pergi dari rumah dinas. Pulanglah dia ke rumah orang tua. Ayah kaget, tetapi apa mau dikata. Diterimanya anak dan cucunya tinggal di rumah.Â
Tetapi ayah diam-diam merana, pada hari lebaran kupat ayah mengalami serangan jantung . Di kampung memang ada hari lebaran kupat yang diselenggarakan 10 hari setelah hari salat Idul Fitri.Â
Ibu meninggal setahun lalu pada hari pertama Ramadan. Keduanya ayah dan ibu meninggal secara mendadak, karena serangan jantung. Ayah dan ibu memendam kesedihan yang dialami Ivona.
Baga anaknya yang kini menjadi mahasiswa di kota, sudah 2 tahun tidak mudik. Larangan mudik pada masa pandemi covid-19, berlaku ketat. Â
Untunglah perstasi di universitas baik-baik. Semua bisa dipantau oleh Ivona melalui gawai. Dia mendapat kata sandi rahasia, yang tidak boleh dikatakan kepada siapa pun.Â
Simbok tidak pernah ingin tahu tentang kata sandi atau apa pun tentang Ivona. Tiap bulan menerima upah sudah cukup, bisa membeli keperluan-keperluan rumah tangganya sendiri.
Beda dengan bibi yang entah sejak kapan, dari dulu jadi ART ibu . Saat Ivona datang, bibi sudah ada. Bibi selalu ingin tahu, dan suka membaca-baca surat-surat yang ada di meja Ivona dan ibu. Bahkan berani menanyakan kata sandi saat Ivona di dapur ingin melihat nilai ujian Baga, dan gawai tertinggal di kamar tidur.
Ivona jengkel dengan bibi yang keterlaluan, sampai-sampai berani menanyakan kata sandi. Ibu mengeluarkan bibi, karena kelakuan bibi yang makin lama membuat ibu juga tidak merasa nyaman.Â
*****