Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cerpen| Bukan Itu Tujuan Zakat Online

6 Mei 2021   22:32 Diperbarui: 6 Mei 2021   23:00 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain oleh Rini DST, menggunakan Canva. Sumber gambar: Pixabay dan koleksi pribadi.

Kang Bidin menjadi ikut sedih, melihat wajah Aqila yang seperti orang sangat bersedih hati. Dipeluknya istri yang telah dengan setia mendampingi dalam senang dan susah.

"Apa yang sebenarnya ibu pikirkan?" tanya kang Bidin

"Omongan tetangga terhadap zakat kita yang hanya sedikit , pak," jawabnya sambil tak bisa menahan tangisnya.

Kang Bidin lebih mempererat pelukannya, sambil mengelus punggung istrinya. Mengapa istrinya bisa sangat sedih menghadapi omongan tetangga tentang nominal zakat?

"Sudahlah bu jangan terlalu mendengarkan omongan tetangga," kata kang Bidin, "Kita membayar zakat melalui RT saja. "

  • Zakat mengikuti perintah Allah menjalankan rukun Islam yang ke-3, kecil atau besar ada aturannya dan sesuai dengan harta yang dimiliki. 

  • Zakat akan lebih mendekatkan diri kepada Allah, yang membuat tak akan takut dengan omongan tetangga.

  • Zakat menyucikan harta kita, dengan adanya doa dari orang-orang yang menerima zakat.

  • Zakat juga penghapus dosa, dengan tidak banyak pikiran dan hanya fokus membayar zakat sesuai aturan.

"Sedikit atau banyak, zakat akan memenuhi kebutuhan hidup fakir miskin bu," kata kang Bidin, "Dan mengurangi kecemburuan sosial, ibu jangan malah merasa tertekan dengan omongan tetangga."

"Ya pak, terima kasih telah mengingatkan," balas Qila, "Dengan membayar zakat melalui RT berarti lebih bisa memberikan belas kasih kepada orang di sekitar sini ya pak."

"Zakat online tidak buruk, apalagi dalam masa pandemi covid-19," kata kang Bidin, "Alasan malu karena hanya membayar sedikit itulah yang buruk."

Aqila senyum-senyum malu sebenarnya, tapi dia yakin suaminya bukanlah orang yang senang mempermalukan apalagi terhadap istrinya. 

Diambilnya bolpoin, dan kang Bidin segera mengisi formulir zakat dari masjid komplek yang dibagikan melalui RT. Anggota keluarga ada 2 orang, dan masjid komplek membuat aturan zakat fitrah dalam bentuk uang Rp 30000# per jiwa. Jadi zakat fitrah 2 x Rp 30000# = Rp 60000#. Dibulatkan denga Infaq atau Shodaqoh Rp 40000#. Dilengkapi dengan pernyataan mohon diterima uang sebanyak Rp 100000#

Setelah ditanda tangan oleh kang Bidin, Qila memotret formulir tersebut. Kemudian foto dikirim ke WA bu RT, dan uang ditransfer ke rekening bu RT. Sekedar untuk diketahui RT di komplek kami adalah seorang perempuan, bu RT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun