"Cepat bu, isi formulir yang sudah diantar satpam ini," kata kang Bidin sambil menyerahkan formulir zakat yang sudah disemprot dengan disinfektan.Â
Dengan agak ogah-ogahan Qila mengambil formulir zakat yang diserahkan oleh suaminya.
"Formulirnya kok sudah lecek gini to pak," kata Qila, Â "Padahal aplikasi zakat di Baznas itu bagus."
"Lo ibu ini mau bayar zakat atau mau bangga-banggaan menggunakan aplikasi online yang bagus?" tanya kang Bidin terheran-heran.
Pada layanan Zakat online yang dibuat oleh Baznas, Muzaki yang wajib mambayar zakat harus memilih zakat yang akan dibayar. Maksudnya zakat fitrah, harta atau penghasilan. Untuk zakat  fitrah akan ditanyakan untuk berapa jiwa. Sesudah itu memasukkan data, berupa sapaan--nama--nomor hp--email.
"Lagian malu pak, kali ini kita hanya membayar zakat fitrah," kata Qila lagi, "Kan kosan kita sudah tutup, kita tidak bisa membayar zakat penghasilan."
"Lo..lo..lo ibu ini kok pakai malu segala, mestinya ibu bangga dan bersyukur," kata kang Bidin sambil memegang pundak istrinya, "Kita tidak sampai menjadi orang yang perlu diberi zakat."
Zakat merupakan harta yang disisihkan oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama, untuk diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan.Â
Aqila termenung sejenak, dia mencoba menghayati kata-kata suaminya, Sebenarnya Aqila tidak pernah mengeluh dengan berkurangnya pemasukan pada masa pandemi covid-19.Â
Cuman omongan tetangga itu lo, kadang-kadang nyelekit. Katanya Aqila sudah tidak sanggup ini, tidak sanggup itu.Â