Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aroma Hujan di Senja Hari

26 Maret 2021   19:50 Diperbarui: 26 Maret 2021   19:50 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan ditandai dengan turunnya air dari langit. Ada kalanya rintik-rintik, deras atau diiringi badai.

Suara gemercik gemuruh bergantian bagaikan irama musik merasuk ke relung hati. Rasa dingin membelai lembut wajah diam tenggelam dalam lamunan indah. Sambil menikmati basah menyiram seluruh permukaan bumi. 

Angan melayang dengan harapan tinggi. Alamku semakin permai tertimpa guyuran segar. 

Seandainya ... seandainya.

Tak ada bangunan tanpa izin terdampar menyesak di bantaran kali. 

Pastilah ... pastilah.

Tiada air tersendat yang senantiasa mendatangkan banjir. 

Bukan sekedar membayangkan, tetapi akan ada kenyataan.

Pepohonan rindang indah berdendang menyanyikan lagu indah romantis, sambil mengalirkan air hujan ke kali menuju lautan bebas.

Tetapi ... tetapi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun