Boleh saja timbul pada permukaan wajah.
Yang tiada guna bila telah musnah.
Tanpa bekas sebuah titik pun yang tersisa.
Langkah!
Masih tampak tegap, tanpa tuntunan menggenggam.
Tetapi hati, benarkah tiada sesal?
Setelah semua terpaksa hilang, terkoyak sasaran pemberantasan korupsi.
Tatap!
Berani, bagaikan bersih dari kesalahan membuat rakyat sengsara.
Bahkan sempat memanggil nama Allah, untuk menutup sebuah harga diri yang menjelang hilang.Â
Sungguh sayang terlambat sudah, tidaklah mudah menghentikan perjalanan menuju hilang menguap.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!