Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengarungi 4 Kuadran untuk Mencapai "Work-Life Balance"

31 Januari 2021   20:13 Diperbarui: 31 Januari 2021   20:29 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang dimaksud dengan Work-Life Balance? 

Keseimbangan yang dicapai oleh seseorang dalam dunia kerja. Walaupun merupakan sesuatu yang sulit, semua pihak sedang berusaha mewujudkan terjadinya keseimbangan. Baik pihak pekerja ataupun pihak pemberi kerja. 

Keseimbangan tentunya tidak berarti diam di titik nol, tetapi masih harus ada pergerakan untuk mendapatkan suatu keuntungan. Sekali lagi, baik untuk pekerja dan pemberi kerja. 

Sangat meragukan apakah betul suatu keseimbangan bisa dicapai. Keseimbangan juga sangat relatif, tidak akan sama bagi setiap orang. Begitu juga pada setiap waktu, kemarin- hari ini-besok tidak mungkin sama. Prioritas masing-masing orang dari waktu ke waktu, tidak ada yang sama. 

Bagi pekerja tentunya mengutamakan membangun prestasi-karier-ambisi, yang nantinya gaji yang besar akan mengikuti. Untuk menghadapi pemberi kerja yang membuat sistem, untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Work-life balance lebih mengarah kepada pengaturan waktu, agar prestasi dan kegembiraan bisa terasa dengan penuh keseimbangan.

Dengan waktu yang tersedia 24 jam per hari, sebaiknya setiap orang terbiasa membagi perhatian untuk hidupnya dalam 4 kuadran, yaitu pekerjaan, keluarga, teman dan diri sendiri.

Pekerjaan.

Dalam kuadran pekerjaan yang menjadi keinginan utama adalah berprestasi, memiliki karier setinggi-tingginya dan harus pintar-pintar mengendalikan ambisi. Hal ini menyebabkan banyak orang menggeluti pekerjaan dalam waktu yang sangat panjang, apalagi dalam era digital dimana banyak pekerjaan bisa dilakukan dari rumah. Malahan akhir-akhir ini bukan sekedar bisa, tetapi wajib. 

Contohnya seorang dokter spesialis, setiba di rumah bukannya istirahat atau santai bersama keluarga. Istilahnya harus menjawab konsul, yang dikirim oleh dokter jaga melalui aplikasi whatsapp (WA). 

Memang sih,  pihak rumah sakit (RS) memberikan gaji yang cukup besar kepada dokter spesialis. Tetapi secara penggunaan waktu, bisa mengganggu hubungan keluarga, kurang waktu untuk berteman, apalagi memikirkan diri sendiri.

Agar work-life balance bisa terwujud baik, dalam seminggu sebaiknya setiap orang menggunakan waktunya untuk mengarungi kuadran pekerjaan  sebanyak 40 jam. Sebuah hitungan yang didapat dari 5 hari kerja, dan 8 jam per hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun