Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Teman "Bisnis" atau "Whatsapp", Mana Lebih Menyenangkan?

23 Januari 2021   20:11 Diperbarui: 23 Januari 2021   20:20 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis rumah indekos. Sumber gambar : Pixabay.

Bisnis adalah sebuah usaha komersial. Bisnis dengan teman, artinya membentuk hubungan dengan teman sebagai usaha komersial. Kenapa tidak? Bisa saja. Bahkan lebih aman, mendatangkan keuntungan dan pertemanan baru. 

Lela sangat bahagia mangingat bisnis yang dilakukan pada masa sebelum pandemi covid-19 merebak. Bisnis tempat indekos yang dibuka selama 25 tahun  ramai diisi oleh anak-anak teman. Baik teman sesama kuliah dulu atau teman-teman lain dari luar kota.

Malahan ada teman yang membawa temannya, dan menjadi teman baru Lela. Walaupun merupakan teman baru, masih berarti bisnis dengan teman kan?

Bisnis dengan teman diartikan oleh Lela, adanya hubungan baik dengan para orang tua anak-anak kos. Dan orang tua, juga merasa senang menitipkan putranya kos di rumah Lel.  Karena ada ibu dan bapak kos.  Bukan sekedar ada, itetapi bu dan Bapak kos juga baik.

Yang namanya bisnis selain kesepakatan harga yang sesuai dengan ruangan yang menjadi obyek bisnis, ada juga  peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh semua pihak. Baik oleh Lela, temannya dan anak-anak yang menjalani indekos.

Wajar bila semua pihak akan menakar keuntungan. Bagi pihak Lela, bukan hanya uang yang menjadi pertimbangan utama. Ada peraturan yang diterapkan, agar rumah indekos rapi. Rapi secara fisik dan rapi kelakuan anak-anak. 

Lela menetapkan harga yang tidak akan naik hingga anak-anak lulus. Hal ini menyebabkan Lela selalu memantau kemajuan belajar anak-anak kos. Dapur rumah indekos, merupakan tempat pertemuan ibu dan anak-anak kos. Pertemuan di dapur digunakan oleh Lela untuk bercerita yang membuat anak-anak termotivasi untuk lulus tepat waktu.

Ternyata anak-anak juga menjadi senang dengan cerita-cerita dari ibu kos. Cerita-cerita tentang seluk-beluk lapangan kerja bila mereka lulus. Cerita-cerita tentang cara mencari beasiswa yang dia cari dengan Google. Orang tua ikut senang dengan sikap Lela. 

Unruk membina hubungan bisnis dengan teman, Lela juga sering bersikap sebaliknya banyak membeli hasil produksi orang tua anak-anak. Misalnya kue lebaran, daster atau lain-lain yang memang dibutuhkan oleh Lela. 

Lela memang menyukai mahasiswa sebagai penghuni rumah indekos miliknya, sebab akan ada sebuah kelulusan membuat adanya pergantian penghuni. Anak-anak akan keluar dengan senang, karena kelulusan dari perguruan tinggi menjanjikan perubahan hidup yang yang membaik. 

Ada yang memilih pekerjaan dengan gaji besar, ada yang memilih menitih karir di BUMN, ada yang mencari beasiswa ke luar negeri. Ada yang megatakan cita-citanya ingin menjadi menteri. Semua bagus dan semua semangat, bapak dan ibu kos mendoakan.

Peraturan rumah indekos Lela yang lebih sering tidak diminati oleh pencari indekos yang tidak diantar orang tua, karena  adanya larangan memasukkan lawan jenis. Untuk ini sebaliknya Lela juga mengikuti usulan salah satu orang tua anak-anak, untuk tidak menerima mahasiswi indekos. 

"Apakah kamu mahasiswa baik-baik?" 

Akibatnya itulah pertanyaan rutin yang disampaikan kepada anak-anak, baik di depan orang tua atau kepada anak-anak yang tidak diantar orang tua. Lela senang  menggeluti bisnis dengan teman yang dilakukan. Sayangnya pendemi covid-19 menghentikan bisnisnya. Takut tertular covid-19 dan mahasiswa juga banyak yang WFH. 

Bisnis rumah indekos ditutup karena pandemi covid-19, manyebabkan Lela lebih sering menghabiskan waktu dengan melakukan chatting melalui  grup whatsapp (WA) dengan teman SMA. Tentunya Lela merasakan lebih senang melakukan bisnis dengan teman. 

"Ada keuntungan."

"Ada suatu hasil yang menyenangkan, dengan berhasilnya mahasiswa yang mengikuti nasihatnya."

"Ada tatap muka, karena belum ada pandemi covid-19."

Teman WA yang tidak tatap muka. Sumber gambar Pixabay.
Teman WA yang tidak tatap muka. Sumber gambar Pixabay.
Melakukan WA dengan teman, tanpa tatap muka kurang menyenangkan bagi Lela. Seperti yang terjadi baru-baru ini, membuat Lela  kurang senang dengan grup WA SMA yang telah diikuti selama lebih dari 5 tahun.

"Berbungakah pandangan dan pembicaraannya?" itulah yang sekarang tersimpan dalam hati Lela.

Lela memposting youtube tentang video klip masa SMA dan masa Kini yang pernah dibuatnya sekitar 5 tahun lalu. Sebuah video klip yang dibuat, karena menyontek video klip para artis. 

Langsung saja banyak yang minta untuk dibuatkan lagi, ada seseorang yang  mengirim foto yang telah dipasangkan antara masa SMA dan masa kini.  Bahkan ada yang meminta pengulangan pembuatan yang sudah ada, dengan menggantikan dengan foto masa kini yang baru.

Pembuatan kepada mereka yang belum ada dilakukan oleh Lela, karena sudah terlanjur diberondong foto-foto. Ada seseorang tidak puas dengan foto yang dimuat. Jadilah ribut, dan akhirnya Lela menggantikan dengan foto orang lain. Tepat pada hari natal, sekalian untuk hadiah natal kepada seseorang yang fotonya digunakan untuk prngganti teman yang ribut. Dan menamai video klip karyanya dengan Masa SMA dan Masa Kini, edisi terbaru. 

"Waduh ... ingat-ingat bisnis dengan teman, aku kok jadi curhat tentang WA dengan teman," bisik Lela pada dirinya sendiiri.  

Bumi Matkita,

Bandung, 23/01/2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun