Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah tentang Nasi Hainan Berselimut

24 Desember 2020   17:26 Diperbarui: 24 Desember 2020   17:38 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi Hainan ayam dan telur. Desain menggunakan Canva, oleh Rini DST.

"Kata orang, menggunakan cengek harus genap," jawab nini, "Kalau ganjil nanti pedas sekali. 

"Apa genap dan ganjil itu ni?" tanya Laras yang masih kecil dan belum mengerti tentang bilangan genap atau ganjil.

"Genap itu, harus 4 cengek  atau 2 cengek, sedangkan ganjil itu harus 3 cengek atau 1 cengek," kata nini mencoba menjelaskan.

"Kenapa nini tidak memakai 1 cengek saja, kalau memang sudah sangat pedas," kata Laras, "Supaya cengek nini juga tidak cepat habis."

Iya ya, apakah benar kalau memasak dengan cengek ganjil menyebabkan sangat pedas? Nini baru terpikir, mengapa dari dulu salalu mengikuti kata orang tua, dan sulit sekali merubah mitos tentang banyaknya cengek genap atau ganjil.

Nasi Hainan ala nini dan telur dadar. Koleksi pribadi.
Nasi Hainan ala nini dan telur dadar. Koleksi pribadi.

Hainan adalah sebuah provinsi terkecil di negara Tiongkok bagian selatan, yang merupakan kepulauan. Dan pulau Hainan merupakan yang terbesar dibandingkan dengan pulau-pulau lain yang termasuk dalam provinsi Hainan. 

Di daerah asalnya, nasi Hainan adalah makanan para pendatang. Nasi yang dilengkapi ayam, kuah dan sambal, sudah sangat terkenal di berbagai negara. Diantaranya Indonesia.

Cara membuatnya  dengan terlebih dahulu merebus ayam, yang dicampur dengan daging babi.

Sebetulnya nini tidak tahu bagaimana cara membuat nasi Hainan yang asli dari negara asalnya. Nini pernah makan nasi Hainan yang disajikan di sebuah rumah makan di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun