"Kan hanya menggambar dan bercerita," sambungnya lagi, "Laras juga bisa."
"Bapak Kosasih membuat komik untuk mencari uang menghidupi keluarga seperti ayah Laras," aku menjawab yang sebenarnya, tetapi entahlah apakah Laras mengerti.
Hidup RA Kosasih tidaklah semudah bayangan Laras.Â
Pada zaman Jepang tahun 1942 RA Kosasih sudah mendapatkan kesulitan, karena komik Amerika yang menjadi sumber inspirasi makin sulit didapatkan.Â
Pada tahun 1955 melepaskan pekerjaan di museum Zoologi, agar lebih fokus dalam berkarya membuat komik.Â
Pada tahun 1960 an Lembaga Kebudayaan Rakyat(Lekra) suatu organisasi dibawah PKI, melarang terbit komik karya RA Kosasih yang terlalu bernuansa Barat.
"Zaman dulu perempuan belum maju, tapi bapak Kosasih sudah membuat komik tentang perempuan super," jawabku.
"Nini jadi teringat saat mengantar ibumu pada upacara penerimaan mahasiswa-mahasiswi baru Fakultas Kedokteran (FK) Unpad, Bandung," kata nini kepada Laras.
"Ingat apa ni?" tanya Laras semakin ingin tahu
Kata Dekan FK Unpad:
Tahun demi tahun di FK Unpad lebih banyak menerima mahasiswi daripada mahasiswa, tahun ini dari 300 mahasiswa-mahasiswi  yang diterima, 60% adalah mahasiswi
"Wiihh, ibu keren!" kata Laras sambil bertepuk tangan.