Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

New Normal, Mengapa Harus Ada?

1 Juni 2020   22:03 Diperbarui: 2 Juni 2020   09:52 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Pixabay - chiplanay

 Ajakan damai dengan corona memang sudah pernah dikumandangkan oleh presiden Jokowi pada tanggal 7/5/2020 melalui video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden. Ajakan damai sebetulnya dimaksudkan dengan mengajak  produktif hingga vaksin ditemukan. 

Sebuah ajakan yang merdu, yang sangat dirindukan oleh banyak kalangan. Karena suasana tidak produktif ternyata sama berbahaya juga seperti ganasnya virus corona dalam bermutasi dan mencari inang. Juga membinasakan kehidupan, karena ekonomi yang terpuruk.

Mari bercermin pada pandemi polio 1950. Kantor dan sekolahan produktif saat pademi polio masih merebak. Saat itu memang belum ada play grup atau paud. Edukasi tentang covid-19 dan penularannya kepada siswa-siswi paud pastilah lebih sulit. Jadi sebaiknya paud tetap diliburkan selama keadaan belum normal. 

Tempat ibadah ditutup saat pandemi polio masih merebak. Beribadah di rumah sama sekali bukan halangan. Allah akan menerima doa yang baik di mana saja. Yakinlah. 

Dulu saja hiburan tidak semeriah sekarang, tetapi juga ditutup.  Apalagi sekarang, tempat hiburan lebih meriah, pastilah menjadi tempat berkumpulnya banyak orang. Sebenarnya hiburan bisa-bisa dilakukan di rumah masing-masing. Tetapi ... tetapi, masalahnya sekarang pariwisata dijadikan komoditas utama negara. 

Protokol new normal sudah dirancang dengan berbagai susunan kata yang manis. Tapi pada dasarnya tentulah masih didasari 5 kewajiban yang dilakukan saat PSBB.  Yang dihilangkan hanyalah bekerja dari rumah.

Pengoperasian mall dengan protokol jaga jarak, berarti mengurangi pengujung. Dengan pengunjung hanya 30%, apakah produktifitas sesuai yang diharapkan? Harus ada fasilitas cuci tangan,jangan lupa ada fasilitas cuci tangan di rumah. 

Pulang dari mall, sebelum masuk rumah sebaiknya mencuci tangan. Juga kantung belanjaan dari mall janganlah membawa virus ke mobil pribadi dan rumah, bagi pengguna mobil pribadi. Juga jangan membuat virus bercengkerama dengan virus di kantong orang lain di angkot, bagi pengguna angkot.

Mari mendahulukan yang perlu. Ijinkan gojek membawa penumpang, sebab tanpa penumpang sama aja tidak produktif. Pengguna jasa gojek harus menggunakan pikir dan rasa masing-masing. Menggunakan jasa gojek pada musim pandemi covid-19, harus memikirkan tentang jaga jaraknya dan pemakaian masker. Mungkin  mengenakan semi APD dengan desain yang sederhana dan menarik.

Produktif memang keharusan, tetapi sebaiknya tetap hemat juga keharusan. Gunakan uang sebaik-baiknya. Beli yang perlu saja, jangan asal mau. 

Normal kembali

Bilakah? Adakah? Sekali lagi mari bercermin pada pandemi polio 1950. Awal pandemi polio pada tahun 1950. Vaksin ditemukan pada tahun 1954 oleh Jonas Salk, seorang peneliti medis dan virolog. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun