Mohon tunggu...
susi respati setyorini
susi respati setyorini Mohon Tunggu... Guru - penulis

Pengajar yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rindu Tanpa Batas

6 Mei 2021   01:08 Diperbarui: 6 Mei 2021   01:19 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mata Enzy terbelalak, gemeletuk giginya mengisyaratkan kekesalan tiada tara pada sahabatnya itu.

"Yang mana, ya. Mak Enap bukan?" Ustaz Mahen balik bertanya.

Ditri mengangkat bahunya. Dia justru mencari jawaban, bukan pertanyaan.

"Sepertinya Mak Enap. Yang tinggal di ujung jalan perbatasan desa." Ustaz Mahen beralih ke arah Enzy. "Ada apa kamu ingin tahu tentang Mak Enap?" tanyanya.

Enzy terperangah. Dia seperti tidak siap mendapat pertanyaan mendadak dari pria ini.

"Hah? Em, cuma penasaran saja. Ibadahnya rajin. Semua dilakukan di masjid."

"Iya. Dia tinggal sendiri. Katanya kalau di rumah sendirian, lebih baik di masjid banyak orang."

"Sepertinya dia kesepian." Ditri ikut menimpali.

"Anak-anaknya?" Akhirnya Enzy tertarik untuk bertanya.

"Entahlah. Anak bungsunya seumuran denganku. Kabarnya dia kerja di kota. Seingat saya Bandi atau saudaranya yang lain nggak pernah pulang. Lebaran sekalipun."

"Bisa terbayang rindu seorang ibu sama anak-anaknya. Kasihan." Ditri menghela napasnya. Tiba-tiba dadanya berdesir halus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun