Mohon tunggu...
susi respati setyorini
susi respati setyorini Mohon Tunggu... Guru - penulis

Pengajar yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cokelat dan Arloji

24 Juli 2020   07:06 Diperbarui: 24 Juli 2020   06:54 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Rumah aja, Bi. Saya capek."

"Ya sudah, Bibi izin ke masjid ada ceramah habis Isya nanti."

Aku keluar kamar, melihat Bibi dan Mang Ding berjalan mengunci pintu belakang. Melalui jendela aku menahan mereka.

"Bi, aku ikut. Serem sendirian di rumah. Tunggu, ya!"

Itu hanya alasanku saja. Sudah lama aku tidak mengunjungi masjid. Aku menghela napas, keimananku seperti gelombang. Naik turun. Aku sempat menyalahkan takdir yang menimpaku. Aku sempat marah karena novel keduaku gagal. Ditambah kehidupan cintaku yang hanya menyisakan luka. Hidupku gamang. Shalatku sering bolos.

Aku meraih gamis lama yang tergantung dalam lemari. Sudah lama sekali aku tidak menggunakan baju jenis ini. Gamis merah maroon dipadu jilbab bermotif bunga kecil kurasa cocok dengan gamis polos ini. Aku tak punya banyak waktu berlama-lama mematut di cermin. Ada Bibi dan Mamang yang menungguku.

Setelah mengunci kamar, aku berhambur ke luar menyusul pasangan suami istri yang sudah menungguku di luar.

"Yuk, Bi," ajakku.

"Subhannallah. Kirain siapa tadi."

"Bidadari surga, Min. Cantik, ya."

Bibi mengangguk entah karena setuju atau hanya mengiyakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun