Sepanjang perjalanan, pikiranku dipenuhi banyak pertanyaan. Dan semua karena ucapan Kakek di sampingku ini. Aku juga gagal terlelap sementara dia sudah tidur sejak sejam yang lalu.
Bahkan membaca novelku pun tak mampu menjadi pemicu kantuk untuk datang menyergapku.
Suasana gelap di luar jendela dengan memberikan pemandangan hitam diiringi goyangan badan yang mengikuti irama gerak kereta malam.
Mataku mulai menutup perlahan dan akhirnya aku pun tertidur.
*
Akhirnya aku sampai di stasiun Jenar tengah malam, di luar sana masih gelap. Dan aku memutuskan menunggu pagi untuk bisa melanjutkan perjalananku.
"Yakin kamu turun di sini?" tanya seseorang dengan suara serak. Suara itu seperti tak asing kudengar beberapa jam yang lalu.
Aku menoleh cepat. Hah? Kakek itu lagi!
"Mau apa sebenarnya Bapak mengikuti saya?" tanyaku penuh selidik.
"Menjagamu."
Kedua alisku bertaut.
"Menjaga dari apa, Pak? Bapak membuat saya takut!"
"Ada saya, kamu tidak perlu takut."
Aku menatap tajam pria tua yang beruban di seluruh kepalanya itu.
"Bukankah tujuan Bapak ke Wates?"
"Itu bisa nanti. Bapak harus pastikan kamu sampai dengan selamat."
Mataku menatapnya tanpa berkedip. Seolah tersihir dengan semua ucapannya, aku hanya menurut saja.
#30dwcjilid14
#squad6
#day7
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H