baru-baru ini aku merasa kejanggalan dalam hati
"kenapa rasanya hatiku ini sempit, mudah marah, jengkel, dan tak pemaaf..?"
setelah aku membaca buku The One Skill (Mengubah Hidup dengan Bersikap Lepas) karya dari Leo Babauta, si blogger pencipta Zen Habits, aku mulai menyadari apa yang membuat hati ini terasa sakit dan sempit
sebab aku mengukur sesiapa saja, dan apa saja dengan ukuran ideal dari pikiranku
aku merasa jengkel kepada sahabatku, sebab dia tidak peka terhadap keinginanku
itu karna aku mengukur bahwa sahabat itu harus peka dengan siapa ia bersahabat
aku merasa kecewa dengan orang-orang yang tidak paham dengan keadaanku
sebab aku mengukur bahwa harapanku kepada orang lain itu harus baik
aku merasa sedih ketika barang kesayanganku hilang dan rusak
sebab aku mengukur bahwa apa-apa yang ku punya haruslah ada didekatku dan awet
aku bertengkar dengan adik-adikku sebab perintahku tidak dijalankan olehnya
sebab aku mengukur diriku bahwa aku seorang kakak dan seorang adik haruslah patuh kepada perintah kakaknya
aku durhaka kepada orang tuaku sebab aku menolak permintaannya
sebab aku mengukur diriku bahwa aku juga punya hak untuk menolak
aku membuat ideologi sendiri dalam pikiranku
sehingga aku merasa menderita dengan semua itu
ideologi yang membatasi pikiranku agar tidak menerima kenyataan
yang membatasi bahwa manusia lain pun berhak dimengerti, manusia lain pun punya perasaan
maka...
hari ini aku ingin berdamai dengan diriku sendiri
menerima semua dengan lepas dan ikhlas
tetap menjadi sahabat yang baik dan peka tanpa meminta balas untuk dimengerti
tidak terus berharap kepada apa-apa selain berharap kepada Sang Pencipta
namun, aku juga menerima alamiahnya manusia yang penuh dengan harapan, oleh karenanya aku akan tetap berharap dan menyerahkan harapan itu kepada sang pemilik harapan sesungguhnya...
aku akan belajar lepas dan ikhlas ketika barang-barangku hilang, orang-orang terkasihku meninggalkanku, dan waktu-waktu indahku hanya tinggal kenangan...
aku akan belajar menjadi kakak yang tidak cerewet, mencoba untuk peduli dengan cara yang baik, menasehati dengan kasih sayang, dan menjadi contoh yang baik dengan memulainya dari menciptakan diri yang baik...
aku akan terus mencoba untuk menjadi anak yang berbakti, menuruti semua keinginan baik dari orang tuaku, belajar sabar ketika keinginanku tidak terpenuhi,belajar menerima apa yang diberi dan tidak membanding-bandingkan, menikmati semua masakan yang dimasak oleh ibuku, membersihkan rumah agar terlihat rapi dan bersih, dan belajar sungguh-sungguh agar bisa membahagiakan mereka...
aku akan belajar...
dan aku tidak membatasi bahwa pelajaran ini akan sulit, sebab aku mau mencoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H