KTH Lembah Madu An Najah selain menanam akasia juga menanam jenis bunga-bungaan kaliandra, air mata pengantin, bunga matahari sebagai tanaman penghasil serbuk sari di sela-sela tanaman akasia. Sebagai penghasil polen KTH Lembah Madu An Najah menanam mangga dan nangka pada jarak kurang lebih 10 -15 m.
Sejak tahun 2019 KTH Lembah Madu An-Najah mulai memelihara sebanyak 5 setup lebah trigona. Dan saat ini sudah merasakan hasil panen madu trigona setiap bulannya. Madu trigona ini harganya relative lebih mahal dibanding madu dari lebah apis mencapai Rp.175.000 per botol ukuran 350 gram. Setiap setup lebah trigona bisa menghasilkan 0,5 – 1 kg. Dan saat ini KTH Lembah Madu An Najah sudah memelihara 40 setup trigona.
Bisa dibayangkan manisnya tanaman acasia mangium yang dikembangkan oleh KTH Lembah Madu An Najah dan semoga bisa memberikan dampak positif terhadap desa-desa penyangga Tahura Wan Abdul Rachman.
Penulis : Rini Nurindarwati, S.Hut, MP, Penyuluh Kehutanan Madya, KPHK Tahura Wan Abdul Rachman, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung.
# P3SEKPI, Kementerian LHK, ACIAR, CBCF Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H