Mohon tunggu...
Dennis Makalew
Dennis Makalew Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswa

Murid SMAK IPEKA Balikpapan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perang Masa Depan, Akankah Manusia Bisa Mencapai Kedamaian?

20 November 2024   19:41 Diperbarui: 20 November 2024   20:20 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbatasan negara merupakan pemicu konflik tertinggi, sering dikarenakan ketidaksetujuan perbatasan atau, khususnya di Afrika, dekolonisasi yang meninggalkan perbatasan yang tidak jelas diantara negara-negara. PBB juga telah membantu dalam konflik perbatasan negara, yang merupakan salah satu pemicu terbesar di masa kini. Contohnya seperti konflik di pulau Siprus antara Republik Siprus dan Turki. 

PKO dari PBB telah menjaga kedamaian antar kedua sisi selama 50 tahun. Dan juga dalam perselisihan antara Sudan dan Sudan Selatan tentang permasalahan kekuasaan di wilayah Abyei.

Jadi apakah manusia akan suatu hari mencapai kedamaian? Mungkin bisa, tetapi menurut saya hal tersebut masih perlu waktu yang lama untuk dapat tercapai. PBB sudah memiliki efek yang besar dalam menjaga kedamaian di bumi kita ini, tetapi jika muncul terus konflik yang baru maka tidak akan ada arti usaha PBB tersebut. Menurut saya pun, aksi yang paling jitu untuk mencapai kedamaian adalah dengan adanya suatu negara pusat yang menyatukan semua negara di bumi ini. 

Atau bahkan semua negara bersatu menjadi satu bumi yang berfungsi bersama-sama dengan sistem demokrasi sebagai pusatnya. Karena akan pasti ada masalah perbatasan antar negara, perselisihan dan ketidakpercayaan dengan pemerintah, dan rasa nasionalis yang terlalu tinggi. Solusi yang paling akurat untuk menghapus semua hal tersebut adalah dengan konsep ‘satu bumi, satu negara.’

Menurut saya, Tuhan telah menciptakan manusia dengan akal budi dan hal tersebut menyebabkan adanya perselisihan diantara kaum manusia. Tuhan tidak memperbolehkan atau bahkan mendorong adanya perang, tetapi perang terjadi karena Tuhan memberikan kita kebebasan untuk bertindak. 

Tindakan kita itu bisa membawa kita kembali kepada-Nya atau lebih menjauhinya, dan apakah kita ingin bertindak yang baik itu hak kita sendiri yang diberikan Tuhan kepada kita semua masing-masing sebagai individu, individu penggerak sejarah.

Daftar Pustaka

Council on Foreign Relations. (2023, February 14). How Did Decolonization Reshape the World? CFR Education from the Council on Foreign Relations. https://education.cfr.org/learn/reading/how-did-decolonization-reshape-world

Hegre, H., Hultman, L., & Nygård, H. M. (2019). Evaluating the Conflict-Reducing Effect of UN Peacekeeping Operations. The Journal of Politics, 81(1), 215–232. https://doi.org/10.1086/700203

Office of the Historian. (2019a). Decolonization of Asia and Africa, 1945–1960. Office of the Historian. https://history.state.gov/milestones/1945-1952/asia-and-africa

Office of the Historian. (2019b). Milestones: 1945–1952 - Office of the Historian. State.gov; Office of the Historian. https://history.state.gov/milestones/1945-1952/creation-israel

United Nations. (2019). What we do. United Nations Peacekeeping. https://peacekeeping.un.org/en/what-we-do

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun