[caption id="attachment_335561" align="alignnone" width="330" caption="Yuddy Chrisnandi / detik.com"][/caption]
Yuddi Chrisnandy Caleg Hanura nomor urut I daerah pemilihan VIII Jawa Barat ramai diperbincangkan pengguna twitter.
Kali ini Yuddy Chrisnandi yang diketahui tidak lolos melenggang ke Senayan berdasarkan hasil pileg 9 April 2014, melontarkan bahasa yang tidak pantas di akun twitter miliknya @yuddychrisnandi
Tidak tanggung-tanggung, reaksi Yuddy Chrisnandi menanggapi pertanyaan dari sejumlah pengguna akun twitter tentang pernyataannya yang mendesak mundur dan menghakimi HaryTanoesodibjo dianggap kasar dan tidak punya etika.
Tidak hanya itu, kritikan tajam yang ditujukan kepada calon Wakil Presiden 2014 dari Partai Hanura, Hary Tanoesodibjo sangat berlebihan dan hanya berdasarkan subjektivitas dirinya saja.
Salah satu percakapan yang dianggap tidak layak dan tidak pantas dapat dilihat di akun twitter pribadinya. @YuddyChrisnandy mengucapkan kata makian dengan menggunakan bahasa Sunda “haturnuhun kang yaman, belegug jelma etaa teh can nyaho maung sunda” yang artinya terimaksih kang Yaman, Tolol orang orang itu…. belum tau macan Sunda.
Yuddy Chrisnandi adalah seorang politisi yang mengawali karier politik di Partai Golongan Karya (Golkar).
Pada tahun 2004, Yuddy dipercaya untuk memegang posisi sebagai Ketua Departemen Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi DPP Partai Golkar untuk periode 2004-2009.
Bahkan ia sempat masuk kedalam jajaran Calon Ketua Umum Partai Golkar pada 2009.
Selain dikenal sebagai seorang politisi yang mengawali karier politik di Partai Golongan Karya (Golkar).
Yuddy Chrisnandi juga dikenal sebagai seorang akademisi yang tercatat sebagai Dosen di beberapa perguruan tinggi.
Yuddy Chrisnandi pernah mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Satya Darma Singaraja, Bali.
Kemudian ia juga sempat mengajar di STIE Latifah Al Mubarokah, Suryalaya Tasik Malaya, Dosen FE-Jurusan Manajemen, Universitas Trisakti, 1997-2001, Dosen PPS-Studi Ilmu Politik FISIP, Universitas Indonesia pada 2005, dan hingga kini ia tercatat sebagai pengajar tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Nasional, Jakarta
Sebagai seorang yang berpendidikan danDosen, bahasa yang diperguanakan Yuddy Chrisnandi di salah satu akun twitter pribadi miliknya tidak lah pantas dan sangat merugikan citranya sendiri.
[caption id="attachment_335563" align="alignnone" width="937" caption="twitter Yuddy Chrisnandi / Twitter milik Yuddy"]
Dimana akal sehat seorang dosen ketika berbicara dengan salah satu pengguana twitter lainnya mengikuti emosi dirinya tanpa berpikir panjang akibat dari bahasa kasarnya tersebut.
Meski diserang banyak pihak di jejaring sosial Twitter, sebaiknya Yuddy Chrisnandi tetap beretika dalam berdiskusi. karena selaian faktor seorang politisi dan akademisi, berdiskusi dan debat di jejaring sosial tetaplah mengguanakan bahasa yang santun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H