Mohon tunggu...
Hasmarini Fakhrunnisa
Hasmarini Fakhrunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hasmarini Fakhrunnisa_22107030084_UINSUKA

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

The Heritage Palace: Keindahan Kerajaan di Solo, Jawa Tengah

22 Mei 2023   18:37 Diperbarui: 22 Mei 2023   18:39 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber dari dokumen pribadi 

Lebaran dan liburan telah usai, apakah tempat wisata juga ikut sepi? 

Jelas tidak, banyak sekali tempat wisata di Indonesia yang bisa anda kunjungi bersama keluarga, kerabat dan teman anda, tempat wisata dominan tidak pernah sepi, mengapa demikian? karena tempat wisata mengarah pada lokasi atau area yang dikunjungi oleh orang-orang dengan tujuan berekreasi, hiburan, dan pengalaman baru. 

Tempat-tempat wisata memiliki daya tarik khusus yang membuat orang tertarik untuk mengunjunginya. Tempat wisata bisa berupa objek alam, seperti gunung, bukit, sungai, danau pantai yang memiliki keindahan alam yang memikat mata. 

Selain itu terdapat wisata yang berupa situs sejarah, seperti candi, kastil, atau reruntuhan kuno yang memiliki wawasan tentang masa lalu dan budayanya tersendiri. Dan juga terdapat tempat wisata yang berisi budaya seperti museum, galeri seni, festival yang menampilkan seni, sejarah, dan tradisi suatu tempat. 

Dengan kata lain tempat wisata adalah area yang menarik bagi para wisatawan, yang menyuguhkan keindahan alamnya, nilai yang terkandung didalmnya dan budaya yang menjadi simbol ke awetan bangunannya. 

Di Indonesia terutama di pulau Jawa, banyak sekali objek wisata yang disuguhkan dengan sejarah dan budaya dari tempatnya sendiri.

sumber dari dokumen pribadi 
sumber dari dokumen pribadi 

The Heritage Palace di Solo ini bisa menjadi salah satu destinasi yang wajib kamu kunjungi, karena bisa menambah wawasan pengetahuan kamu, tempat ini bisa kamu jadikan tour bersama kawan-kawan kamu, tempat ini memiliki spot foto yang bagus dengan keindahan bangunan lama yang menambah kesan yang klasik  dan memberikan keindahan bagaikan bangunan yang berada di Eropa. The Empire Style salah satu gaya arsitektur neo klasik dibentuk oleh Hindia Belanda yang bergaya kolonial. 

Art deco merupakan gaya yang menampilkan modernisasi dunia yang begitu cepat. Bisa dilihat dari bentuk jendela-jendela yang berbentuk vertical terutama pada fasad bangunan. The Heritage Palace berada di Jalan Permata Raya Dukuh Tegal Mulyo, Dusun Honggobayan, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Secara atronomis terletak pada 7.555028 LS: 110.754903 BT.

sumber dari dokumen pribadi 
sumber dari dokumen pribadi 

Pabrik gula yang berada di Surakarta berdiri pada tahun 1893, memiliki 16 pabrik, salah satunya pabrik gula Kartasura yang sudah ada sejak mula didirikan semua pabriknya, dengan sebutan lain Suikerfabriek Kartasoera. Terdapat dua literatur yang mengungkap asal mula pabrik gula ini yaitu Lijst van Ondernemingen van Nederlandsch Indie dan Serat Wredhatama. 

Dalam Lijst van Ondernemingen van Nederlandsch Indie, pabrik gula ini dibawah pengelolaan maskapai perkebunan Belanda yang bernama Kartaoera Cultuur Matschappij. sementara Serat Wredhatama, menyebutkan adanya PG. Colomadu, PG.Tasikmadu dan PG. Kartasura/Gembongan. 

Pabrik gula dan perkebunan teh dan kopi di Lereng Gunung Lawu dibangun untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Kadipaten Mangkunegara. Terdapat sebuah foto di cerobong yang bertuliskan "Kartasoera 1899" itu melambangkan berdirinya pabrik gula tersebut, akan tetapi sudah terkikis seiring dnegan berkembangnya zaman. 

Dinding bangunan dalam masih tidak mengalami perubahan, tonggak yang masih berdiri kokoh dan atap yang tidak dirubah. The Heritage Palace tidak dilakukan renovasi agar para pendatang bisa melihat bagaimana bentuk asal pabrik gula ini. Akan tetapi cerobong asap pernah mengalami masalah, dan akhrinya cerobong tersebut ditambah agar menambah kesan yang bagus. 

Pabrik Gula ini mengalami pindah kepemilikan yang cukup panjang, mulai dari pemiliki PTPN dan ABRI, dilanjutkan dengan PT.Karep Bojonegoro tahun 1968, kemudian dilanjutkan dengan PT. Pandu Sata Utama, PT. Indonesia Dwi Sembilan, PT. Bentoel, PT. Bat dan PT.Jitu semuanya merupakan pabrik tembakau. 

Setelah berpindah tangan terus menerus, 2016 menjadi miliki PT. Sinar Grafindo yaitu bapak Triono Martono, digunakan sebagai penyimpan kertas dan saat ini pabrik juga berpindah tangan ke PT. Gendhis dan dirubah menjadi objek wisata yaitu The Heritage Palace hingga kini. PT. Gendhis terdiri dari Bapak Ferry, Bapak Dharmawan, dan Bapak Edward. Bangunan yang diluar pagar juga masih bangunan lama yang tidak direnovasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun