Mohon tunggu...
Sri Harini
Sri Harini Mohon Tunggu... Guru - Pribadi

Mencoba menghidupkan hati dengan belajar tiada henti

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dan Setan Pun Tertawa

15 Januari 2018   12:11 Diperbarui: 15 Januari 2018   12:41 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.universemagic.com

dan syetanpun tertawa terbahak bahak

menyoraki kependekan nalar dan pikir

yang mewarnai langkah kaki dan jejak diri

bergembira atas kecublukan nurani yang meraja

Dan Syetanpun tertawa terbahak bahak

berpesta pora merayakan kemenangannya

dalam perang tanding nafsu dengan nurani suci

membagi suka cita pada insan yang makin tak berdaya

memeluk sukma dalam kegelapan dunia batinnya

Dan syetanpun tertawa terpingkal pingkal

karna berhasil mencedarai dan menguasai akal  manusia

untuk dilakonkan sesuai dengan peran yang diinginkannya

membawakan kegelapan dan keterpurukan jiwa dalam rumahnya

memastikan bahwa akal sehat dan kesucian nurani tak lagi bersama

Dan Syetanpun tertawa terbahak bahak

karna berhasil memperdaya manusia lemah dalam jiwa

menurut saja saat syetan mengajaknya berlaku durjana

menempelkan prasangka buruk dan melekatkan dalam akal sehatnya

menggendong kata kata tak layak dan cacimaki pada ujung lidahnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun