Mohon tunggu...
Sri Harini
Sri Harini Mohon Tunggu... Guru - Pribadi

Mencoba menghidupkan hati dengan belajar tiada henti

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Air Bah Itu Menyapamu

21 Desember 2017   00:19 Diperbarui: 21 Desember 2017   00:31 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

untuk memenuhi fitrah dan melanjutkan kebermaknaanya di etape kehidupan berikutnya

dan tinggallah jiwa jiwa kosong yang tadinya  penuh asa dan penuh damba

memasrahkan kehendak pada Sang Pencipta Sang Pemilik Segala

kiranya apa yang hilang akan Allah gantikan dengan yang lebih dari yang sebelumnya

juga ... kiranya hikmah terbaik dapat terpetik dari kedalaman hati dan rasa di jiwa

karna bencana dan bencana adalah media pembelajaran jiwa yang menggenggam asa

tak ada yang abadi dan semua hanya fana dan fana yang tersuguh di depan mata

untuk dijadikan penanda, bahwa syukur harus tetap terlambungkan ke langit

bahwa pinta pada Yang Maha Memiliki Segalanya harus tetap terlantunkan

agar kekuatan hati dan jiwa tetap tersemat lekat dan tergenggam dalam jiwa

#penanda musibah sekolah sore kemarin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun