Mohon tunggu...
Pendidikan

WCU dan RI 4.0 Bukanlah Solusi, Pendidikan Tinggi Butuh Kepemimpinan Khilafah

7 Mei 2019   05:45 Diperbarui: 7 Mei 2019   06:06 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hingga saat ini Kemenristekdikti berhasil mewujudkan 18 STP dari 100 yang ditargetkan  melalui program RISET Pro (Research and Innovation in Science and Technology Project), dengan pendanaan Bank Dunia berdasarkan Loan IBRO No. 8245-ID(https://ristekdikti.go.id/siaran-pers/%ef%bb%bfriset-pro-komponen-i-tahun-2019-resmi-dibuka-oleh-kemenristekdikti). Kucuran dana Bank Dunia dalam proyek STP semakin meyakinkan kepetingan korporasi terhadap agenda WCU dan RI 4.0.

Juga, pada tahun 2019 ditergetkan dihasilkan 1000 startup (perusaan pemula).  Sekali lagi, semua itu dipersembahkan untuk pasar (baca: korporat) dunia, sebagaimana diitegaskan Menristekdikti, "Inovasi juga menjadi hal yang penting dalam pengembangan pendidikan tinggi.  Karena hasil riset berbagai ilmu harus diaplikasikan ke industri dan masyarakat, untuk dikomersialkan, serta harus memenuhi kebutuhan pasar dunia."( https://ristekdikti.go.id/kabar/kemenristekdikti-bahas-pengembangan-pendidikan-tinggi-dan-inovasi-dengan-27-negara-asia-dan-eropa/)

Penting dicatat starup merupakan  cara murah dan mudah  Multi National Corporation (MNC)  mendapatkan teknologi terkini untuk memenangkan pertarungan bisnis era disrupsi. Ditegaskan, Start-ups are a key part of the innovation economy in areas that are struggling with slow growth/ start-up adalah bagian penting ekonomi inovasi pada area yang berjuang dengan pertumbuhan lambat (Collaboration between start ups- and corporation A...-WEF.  PDF. www3.  Weforum.org).

 Karenanya tidak heran perburuan start up yang gencar dilakukan  melalui  kolaborasi riset hingga penawaran investasi.  Sebut saja yang dilakukan Mosanto MNC  milik AS yang bergerak dibidang bioteknologi, raksasa farmasi Pfizer yang bermarkas di New York City, Bayer raksasa industri farmasi milik AS, Exxon Mobile korporasi yang bergerak di bidang migas milik AS, dan Intel MNC berpusat di AS yang terkenal dengan rancangan dan produksi mikroprosesor.   

Sementara itu, pemanfaatan teknologi RI 4.0 yang dirancang di atas paradigma kapitalisme menjadi sarana efektif  kesuksesan berbagai agenda hegemoni barat terkini termasuk WCU . Baik teknologi  Artificial Intelligence (AI)/Kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT)/ segala internet, angkutan tanpa pengemudi, dan editing gen, serta nano material. 

Terlalu banyak bukti bahwa sain dan teknologi ketika dalam kekuasaan korporasi hanya berujung nestapa bagi umat manusia, terutama ketika berbagai hajat hidup umat manusia berada dalam kekuasaan korporasi sebagaimana saat ini.  Misal,  riset dan teknologi bioteknologi pertanian di tangan Mosanto dan Dupon hanya berujung pada penderitaan jutaan petani dan krisis pangan ditengah kelimpahan produksi pertanian, yang juga bisa disaksikan di Indonesia hari ini. Dominasi riset dan teknologi obat-obatan dan farmasi di tangan sejumlah MNC Farmasi mengakibatkan jutaan jiwa tidak tertolong di ruang perawatan rumah sakit. Dan contoh terkini yang dirasakan publik Indonesia adalah mahalnya harga tiket pesawat menjadi penghalangi publik mengkases kemajuan teknologi angkutan moda transportasi udara pesawat terbang.        

Alih-alih menjadi pendidikan tinggi terbaik, WCU dan RI 4.0 pada kenyataannya hanya mengantarkan pada kemajuan semu, sementara insan akademik hidup dalam kemuliaan palsu.  Dan kesejahteraan semakin jauh dari kenyataan.   Inilah buah pahit kepemimpin rezim neolib dengan sistem politik demokrasi dan sistem ekonomi kapitalismenya. 

Butuh Kepemimpinan Khilafah

Pendidikan tinggi dalam pandangan Islam  merupakan puncak pencapaian penanaman dan penjagaan tsaqafah Islam, disamping puncak pencapaian penguasaan sain dan teknologi terkini. Karenannya, arah dan tujuan pendidikan tinggi merupakan arah dan penentu tujuan pendidikan secara keseluruhan. Di samping itu, pendidikan tinggi memiliki fungsi vital dan mulia yang harus diwujudkan.  Semua ini, erat kaitannya dengan sekumpulan paradigma Islam tentang pendidikan tinggi, khusunya  tentang ilmu, manusia dan fungsi negara.

Paradigma Sahih  

Ilmu dalam pandangan Islam tidak dapat dipisahkan dari wahyu.  Bahkan, wahyu merupakan aspek sentral dan pemilik otoritas tertinggi termasuk pada kebenaran-kebenaran ilmiah  (sain).  Sebab  Allah subhanahuwata'ala-lah sumber  segala sumber ilmu, sebagaimana ditegaskan dalam Al Quran Surat Al Baqarah, Ayat 31, yang artinya, "Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda semuanya..."; terlebih lagi Allah Subhahau wa ta'ala adalah zat Yang Mahamengatahui, dan pengetahuan manusia amatlah sedikit, sebagaimana ditegaskan dalam Al Quran, surat Al-Isra, Ayat 85 , yang artinya, "Tidaklah kalian diberi ilmu kecuali hanya sedikit".   Disamping kebutuhan pokok ilmu memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia, sampai-sampai diibaratkan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa ahlihi wassalaam seperti air hujan dalam kehidupan melalui lisannnya yang mulia, yang artinya, "Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang dengannya aku diutus Allah, seperti air hujan yang menyirami bumi,.." (HR Bukahri dari Abu Musa). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun