Mohon tunggu...
Rini Murdani
Rini Murdani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Saya Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung, memiliki hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kenapa Konsep Zero Defect Sulit Diterapkan pada Industri Layanan?

2 April 2024   21:48 Diperbarui: 2 April 2024   22:11 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Implementasi Zero Defect

Dilansir Moch.Tohet dan Zahrotul Ma'unnah dalam sebuah artikel yang berjudul "Quality Management For Zero Defect In School Based Pesantren". Terdapat salah satu lembaga pendidikan sekolah berbasis pesantren yang menerapkan konsep zero defect. Sekolah tersebut berada di Jawa Timur yaitu bernama SMA Nurul Jadid. 

Dalam perencanaan pendidikannya, SMA Nurul Jadid mengadakan sistem Zero Defect Planning (perencanaan tanpa cacat). Program ini mulai diterapkan diawal tahun ajaran baru, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menghindari kesalahan sekecil apapun dari awal sesuai dengan prinsip zero defect. Untuk menerapkan sistem zero defect, sekolah ini membuat peraturan atau menghukum semua warga sekolah yang melanggar peraturan. 

Namun, hukuman yang diterapkan yang mampu membangun karakter siswa yang berakhlak dan berkarakter religius. Contohnya seperti hukuman bagi siswa yang terlambat datang ke sekolah, yaitu membaca surat Yasin dengan berdiri di tengah lapangan, dan hukuman bagi guru yang sering tidak masuk pada saat jam pelajaran adalah akan dikenakan surat peringatan dari kepala sekolah.

Untuk mengatasi kegagalan atau kecacatan dalam mutu pendidikan, di SMA Nurul Jadid membentuk sebuah tim yang bertugas untuk memantau dan memperbaiki jalannya mutu yang disebut dengan TPMP (Tim Peningkatan Mutu Pendidikan). (Tohet & Ma'unnah, 2023)

Jadi meskipun sulit, konsep zero defect pasti bisa diterapkan di industri layanan seperti pendidikan. Apalagi di zaman yang semakin maju ini, kita harus terus berinovasi untuk meningkatkan mutu agar tidak kalah saing dengan industri-industri yang lain.

Sumber:

OCBC NISP. Daikses pada Maret 2024. Pengertian Zero Defect dalam Produksi dan Cara Mencapainya. https://www.ocbc.id/id/article/2023/06/20/zero-defect-adalah

Simplilearn. Diakses pada Maret 2024. Konsep Zero Defects dalam Manajemen Mutu. https://g.co/kgs/81E8aYA

Tohet, M., & Ma'unnah, Z. (2023). Quality Management For Zero Defect In School Based Pesantren. Proceeding of International Conference on Education, Society and Humanity, 582-583. Diakses pada Maret 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun