Mohon tunggu...
Rini Andriani
Rini Andriani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Aku adalah seorang petualang kehidupan yang memiliki hobi membaca serta menulis.

Selanjutnya

Tutup

Book

Analisis Unsur Intrinsik pada Cerpen "Seorang Wanita dan Pangeran dari Utara"

25 Juni 2023   13:18 Diperbarui: 25 Juni 2023   13:28 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul Kumpulan Cerpen Pelajaran Mengarang (Sumber: edeposit.perpusnas.go.id)

"Seorang Wanita dan Pangeran dari Utara" karya Bre Redana adalah salah satu cerpen yang terdapat dalam kumpulan cerpen Pelajaran Mengarang. Cerpen ini berada pada urutan kelima pada kumpulan cerpen tersebut. "Seorang Wanita dan Pangeran dari Utara" tertulis pada sembilah halaman (37-45). Pembaca dapat mengakses cerpen ini pada aplikasi perpustakaan nasional secara legal dan gratis. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai unsur intrinsik yang terkandung dalam cerpen "Seorang Wanita dan Pangeran dari Utara".

1. Tema

Kisah yang terdapat pada cerpen "Seorang Wanita dan Pangeran dari Utara" ialah rasa cinta yang berlebihan dari seorang wanita cantik untuk "sosok pangerannya". Rasa tersebut sampai membuat wanita cantik itu memiliki kebiasaan duduk di tengah taman kota dengan menghadap ke arah utara dari pagi hingga petang. Orang-orang yang berada di sekitarnya menganggap bahwa wanita cantik tersebut merupakan orang yang gila.

Dari penjelasan yang telah dikemukakan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tema dari cerpen ini yaitu cinta. Untuk lebih mendalami perasaan yang dialami oleh sosok wanita cantik dalam cerpen ini, perhatikanlah salah satu kutipan dari cerpennya.

SIAPAKAH sebenarnya Don Van Reunekers, yang ditunggunya bagai kristal-kristal udara yang hendak dihirupnya kuat-kuat? Apakah dia berumah di utara, selalu datang dari utara dibawa udara yang lalu dihirup wanita itu, menembus hidung, memenuhi rongga tubuh, dan menebarkan misteri suka cita tiada tara sehingga wanita cantik ini setia menanti setiap hari? Udara taman yang berubah menjadi "sosok pangeran"-nya itukah yang membuatnya sesekali tampak tersenyum, diiringi mata yang menyipit setiap kali bibirnya menyungging senyum? 

2. Tokoh dan Penokohan

Cerpen "Seorang Wanita dan Pangeran dari Utara" memiliki beberapa tokoh dengan setiap tokohnya memiliki karakter yang berbeda-beda. Adapun penjelasan mengengenai tokoh, penokohan, serta kutipan paragraf dalam cerpennya yaitu sebagai berikut.

a. Tokoh "aku"

Karakter yang ada di dalam diri tokoh "aku" berupa tidak sewenang-wenang, ringan tangan (dermawan), berani, dan perasa. Di bawah ini adalah salah satu kutipan dalam cerpen yang dapat menggambarkan satu dari tiga karakter tokoh "aku".

"Ada wanita cantik duduk di taman di tengah kota Salatiga, sayang semua orang menganggapnya orang gila. Seingatku, hanya aku dan temen sekolah berdarah Indo yang kini menjadi bintang film di Jakarta yang bisa jadi tak pernah menyakitinya."

b. Tokoh "seorang wanita cantik"

Rapi, bukan pendendam, dan setia. Dari ketiga karakter yang dimiliki tokoh ini, maka karakter setia lah yang paling menonjol. Banyak paragraf yang menggambarkan kesetiaannya. Berikut ini adalah salah satunya.

Hanya saja, ya Tuhan, dalam kunjungan kami sekeluarga ke situ baru-baru ini, aku masih mendapati wanita itu duduk di situ. Dia telah tua, rambutnya putih bagai perak, gambar bunga-bunga pada pakaiannya pudar. 

c. Ibu dari tokoh "aku"

Karakter ibu dari tokoh "aku" patut ditiru oleh orang tua dalam mendidik anaknya. Lalu karakter tersebut, yaitu mengajarkan bersikap baik, hati yang lembut, dan marah untuk kondisi yang tepat. Di bawah ini salah satu paragraf ibu dari tokoh "aku" ketika sedang menasihati anaknya.

"JANGAN, sakiti dia Cah Bagus. Ia sudah terpanggang panas dan tertusuk dingin, dan tak mengganggu siapa-siapa. Apalagi, tahukah kamu, betapa mungkin letihnya dia, menanti masa yang tak bertepi, yang batasnya cuma mati...."

d. Istri dari tokoh "aku"

....Untung isteriku - begitu setidaknya pendapatku - penuh pengertian. Dia tidak menunjukkan tanda-tanda bosan, meski cerita tentang Sanjaya yang airnya jernih dan banyak ikan kecilnya di mana dulu buat kami biasa berenang sambil telanjang bulat, barangkali telah aku ulang seribu kali. 

Karakter istri dari tokoh "aku" dapat dianalisis ketika berada di akhir-akhir cerpen. Itu pun hanya ada pada satu paragraf saja yang kutipannya telah dituliskan di atas. Penuh pengertian adalah jawaban atas pertanyaan mengenai karakter istri dari tokoh "aku".

3. Latar

Hasil analisis berupa penggambaran tentang tempat, waktu, dan suasana pada cerpen "Seorang Wanita dan Pangeran dari Utara" yaitu sebagai berikut.

a. Latar tempat

Setidaknya ada lima latar tempat yang digunakan dalam cerpen ini. Adapun kelima tempat tersebut, yaitu di taman di tengah kota Salatiga, di rumah besar (semacam asrama), di sekolah, di rumah tokoh "aku", Den Haag, dan di mobil. Berikut adalah salah satu kutipan yang menggambarkan salah satu latar tempat dari kelima latar pada cerpen.

Dia tinggal di rumah besar di salah satu jalan utama kota yang waktu itu masih banyak ditumbuhi pohon mahoni. Rumah tempat dia tinggal sebetulnya semacam asrama untuk orang-orang terlantar, lanjut usia, jompo -- dan "kurang waras" -- diasuh oleh orang Belanda. Di kota ini, cukup banyak orang-orang Belanda menetap. 

b. Latar suasana

Ada banyak rahasia hidup, tersekat di kisi-kisi hati manusia. Hanya aku yang tahu makna lagu itu dalam hubungannya dengan wanita itu, yang aku tak tega menceritakan....

Kutipan cerpen pada paragraf di atas menggambarkan suasana yang pilu. Seorang wanita cantik yang selalu tokoh "aku" perhatikan tengah duduk di taman kota, di akhir cerita telah menua, tetapi masih menunggu hal yang sama "sosok pangeran" -nya. Suatu hal yang tidak akan wanita cantik itu dan tokoh "aku" tahu kapan akan terjadi. Selain pilu, ada juga suasana iba, tegang, mencengangkan, dan suasana ketika ibu dari tokoh "aku" sedang marah.

c. Latar waktu

Waktu yang digunakan dalam cerpen "Seorang Wanita dan Pangeran dari Utara" ada pada pagi hari dan waktu petang. Penggambaran dari kedua waktu tersebut yaitu:

Wanita itu hanya diam saja, seperti tak terusik. Sehari-hari, begitulah dia. Duduk menghadap utara, dari pagi hingga petang. Pakaiannya, selalu kelihatan rapi. Pada saat cuaca agak buruk menyelimuti kota di lereng gunung Merbabu ini, ia mengenakan sweater untuk menahan udara dingin. Di kota ini, cuaca memang tak menentu. Pada sore hari, kabut kadang bergerak menuruni gurun, membuat bunga-bunga seperti merunduk kedinginan. 

 

4. Alur

Alur campuran adalah alur yang digunakan pada cerpen ini, yang mana di dalam cerpen ini cara menceritakan kisahnya yaitu dari masa depan ke masa lalu kemudian kembali lagi ke masa depan. Berikut kutipan-kutipannya.

a. Dari masa depan

"Ada wanita cantik duduk di taman di tengah kota Salatiga, sayang semua orang menganggapnya orang gila. Seingatku, hanya aku dan temen sekolah berdarah Indo yang kini menjadi bintang film di Jakarta yang bisa jadi tak pernah menyakitinya."

b. Ke masa lalu

Dengan ragu-ragu, dalam perjalanan ke sekolah suatu pagi aku mendekatinya. Aku melangkah satu-satu mendekatinya, memasang mata seawas-awasnya, kalau-kalau dia ternyata membenci seluruh anak sekolah dan balik menyerangku untuk balas dendam. Aku menunjukkan tanda sejelas mungkin, bahwa aku berniat baik, hendak memberinya roti. Roti aku pegang di tangan kanan, aku acungkan ke depan, sambil terus perlahan-lahan melangkah mendekat. 

c. Kembali lagi ke masa depan

Kepada isteri berikut puteri kami yang tahun ini berusia tujuh tahun aku sering bercerita tentang Salatiga, tentang taman di tengah kota, tentang wanita yang menanti entah siapa, tentang mata air Sanjaya yang konon merupakan tempat lahir Joko Tingkir....

 

 

5. Sudut Pandang

"Seorang Wanita dan Pangeran dari Utara" karya Bre Redana menggunakan sudut pandang orang pertama. Sudut pandang ini ialah sudut pandang yang pengarangnya terlibat langsung di dalam cerita. Tanda bahwa pengarang terlibat langsung dalam cerita yaitu penggunaan kata ganti berupa aku, saya, dan lain-lain. Di bawah ini merupakan contoh dari salah satu penggunaan sudut pandang orang pertamanya.

Di mobil, puteriku tercinta menghidupkan tape yang tanpa sengaja mengalirkan lembut suara Marni Nixon, Smoke Gets in Yours Eyes. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun