Mohon tunggu...
Elga Cadistira
Elga Cadistira Mohon Tunggu... Novelis - Penulis

Novel Tamat: Thyria The Last Vampire. The Silver Queen. Beast and Lady Knight. Devil Blood. Find You After 1000 Years. Ghoul Hunter. Obsesi Jantan Sang Guru Tampan. Pembalasan Sang Istri. Novel Ongoing cek di wattpad @elgacadistira

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Vampire Terakhir Abad Pertengahan (Part 3)

26 September 2023   12:32 Diperbarui: 26 September 2023   12:42 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Dengan sorot mata dalam yang penuh arti, Lancer memandangi wajah tidur Thyria. Lima tahun itu telah berlalu. Gadis kecil itu sekarang sudah tumbuh menjadi wanita dewasa. Menjadi sosok yang dari waktu ke waktu kian membuai perasaan Lancer.

"Thyria, salahkah aku memiliki hati ini?" Lancer bicara sendiri. Dia tidak berharap Thyria mendengarnya dari dalam mimpi.

Apa yang dipendam Lancer selama ini semakin menyiksa hidupnya. Lancer pernah berpikir untuk hidup jauh dari rumah agar mereka berdua tidak dapat sering bertemu. Namun, agaknya cara itu tidak sanggup Lancer lakukan ketika ayahnya malah membutuhkan dia untuk menjaga gadis ini, karena tidak ada orang lain lagi yang bisa dipercaya menjaga rahasia Thyria sebagai vampir.

"Harus sampai kapan kau membuatku seperti ini?" Lagi, Lancer berbicara pada Thyria. Walau sekali lagi tidak ada respon dari gadis ini. Kata-kata lelaki itu terdengar tidak berdaya, gemetar dan setengah frustasi. Lancer akui dirinya selalu lemah jika itu bersangkutan dengan Thyria.

Thyria adalah kelemahan hidupnya. Orang lain tidak boleh sampai tahu hal itu. Lancer telah diberi amanat oleh Kepala Keluarga mereka. Menjaga Thyria dengan nyawanya adalah bentuk naluri kepatuhan Lancer secara tulus.

"Jangan khawatir, Thyria. Aku akan melindungimu meskipun seluruh dunia memusuhimu."

Ucapannya setulus kertas putih yang bersih. Lancer meraih tangan putih pucat Thyria. Dulu, tangan ini tidak sepucat mayat hidup. Dulu, tangan kecil ini tidak sedingin es. Tapi sekarang kehangatan pada tubuh Thyria sudah tersapu kebangkitan jati dirinya sebagai vampir sejati.

Kemudian, dikecupnya punggung tangan itu dengan segenap hati. Siapa sangka seorang kakak telah diam-diam mendambakan adik perempuannya sendiri sebagai lawan jenis. Namun perasaan ini mau ditentang siapapun tidak melanggar moral. Secara fakta mereka bukan saudara sekandung. Ras mereka berdua berbeda.

Lancer sendiri masih ingat kapan pertama kali dirinya mulai membiarkan dirinya terjatuh dalam jurang yang dalam. Musim semi yang indah menjadi awal perasaan ini tumbuh menjadi seindah taman bunga ketika pandangannya terhadap Thyria berubah.

"Tidurlah yang nyenyak. Bermimpilah dengan indah," bisik suara Lancer dengan napas tercekat. Lalu dia mendekat ke wajah Thyria untuk diciumnya kening gadis ini singkat.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun