“Jika ada yang sungguhan menghinamu, Bunda yakin Gemi bisa membedakan, dan mampu membela nama baikmu. Karena kamu punya kekuatan itu,” kata Insyira.
“Bunda selalu bisa menghiburku,” kata Gemi sambil mencuri selirikan mata ke arah Insyira.
“Kalau itu sih memang spesialisasinya Bunda. Sudah terbaca dari namanya, bukan?” goda Insyira. Gemi menyambut dengan separoh senyuman yang dipaksakan.
“Jadi, mau makan sekarang?” tanya Insyira.
“Iya, Gemi lapar. Bunda masak apa hari ini?” tanya Gemi.
Percakapan pun berlanjut menjadi pertukaran kisah-kisah ringan. Untuk hari ini, Gemi sudah melupakan kekesalan akibat ejekan teman-teman pada namanya. Esok hari, siapa tau justru kekaguman yang dialamatkan kawan-kawan pada namanya itu.
)* Nama adalah doa, pepatah Jawa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H