Dia
Iya, Dia
Dia yang jarang ku anggap keberadaannya
Dia, yang kasih sayangnya tak kasat mata, tapi menghangatkanku
Dia, yang tangannya tak lagi mulus karena membesarkanku
Dia, yang bahunya tak lagi kokoh karena menghidupiku
Dia, yang tidurnya tak lagi nyenyak karena memikirkanku
Dia, yang selalu mengabulkan semua keinginanku diatas kebutuhannya
Dia, yang tak lelah dengan segala rutinitasnya
Dia, yang tak pernah mengeluh ketika harus bangun pagi, padahal semalam ia begadang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!