Mohon tunggu...
Rinda Septiana
Rinda Septiana Mohon Tunggu... Lainnya - -

Semoga bisa memberikan manfaat lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Strategi Melakukan Switch Career agar Tidak Salah Langkah

12 Maret 2023   08:19 Diperbarui: 14 Maret 2023   18:01 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : pixabay.com by geralt

Switch career adalah kegiatan berpindah pekerjaan pada bidang kerja yang sama sekali berbeda dengan bidang kerja yang sedang dijalani saat ini. Misalnya seseorang yang awalnya bekerja sebagai pekerja kantoran lalu berpindah profesi menjadi seorang musisi.

Seseorang memutuskan untuk melakukan switch career karena berbagai macam alasan, diantaranya:

Mencari pekerjaan yang sesuai passion

Tidak semua orang beruntung mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan passion. Karena tuntutan kebutuhan maka seseorang rela menjalani pekerjaan apapun walaupun tidak sesuai dengan passion yang dimiliki.

Walaupun tetap bisa dijalani, pekerjaan yang tidak sesuai passion tidak dapat membuat seseorang bahagia saat menjalaninya. Selalu ada keinginan atau hasrat yang menyebabkan seseorang untuk mencari pekerjaan yang sesuai passion. Hal inilah yang akhirnya mendorong seseorang untuk melakukan switch career.

Merasa jenuh dengan bidang kerja yang dijalani

Menjalani rutinitas kerja secara terus-menerus memang terkadang membuat seseorang merasa jenuh. Terlebih rutinitas pekerjaan yang setiap hari hanya mengerjakan hal yang sama dalam waktu yang lama.

Rasa jenuh terhadap pekerjaan yang dijalani saat ini mendorong seseorang untuk melakukan switch career. Ia ingin mencoba hal baru yang benar-benar berbeda dari pekerjaan saat ini dengan harapan menemukan gairah atau tantangan baru dalam bekerja

Pekerjaan yang dijalani saat ini tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut

Seseorang terkadang terpaksa menjalani pekerjaan walaupun bertentangan dengan nilai yang dianut dalam dirinya. Misalnya saat seorang beragama Muslin harus bekerja pada instansi yang menerapkan riba. Akibatnya ia menjadi tidak tenang dan merasa berdosa setiap kali bekerja.

Efek negatif lain yang bisa terjadi adalah kurangnya fokus dalam bekerja dan menurunkan performa kerja. Daripada harus terus-menerus dihantui rasa bersalah, maka seseorang biasanya memilih untuk switch career. Ia akan mencari pekerjaan yang berbeda jauh dengan bidang kerja yang saat ini dijalani demi ketenangan dirinya saat bekerja.

Berbagai alasan di atas membuat seseorang akhirnya mantap untuk menjalani switch career. Namun walaupun sudah mantap terhadap pilihan karir barunya, akan ada beberapa kendala yang akan dihadapi seseorang yang melakukan switch career. Diantaranya adalah minimnya kemampuan dan pengalaman pada bidang kerja baru yang akan dijalani sehingga orang juga akan sulit mempercayai kemampuanya. 

Hal tersebut membuat seseorang yang akan menjalani switch career menjadi lebih sulit untuk mendapatkan pekerjaan barunya. 

Agar proses menjalani switch career bisa berjalan lancar, cobalah untuk melakukan beberapa langkah berikut ini:

1. Asahlah kemampuan pada bidang kerja lain sebelum benar-benar pindah kerja

Sebelum benar-benar meninggalkan pekerjaan saat ini dan berpindah pada bidang kerja yang baru, sebaiknya pelajari dulu pekerjaan tersebut. 

Asahlah kemampuan terhadap bidang pekerjaan baru tersebut dengan cara mengambil kursus secara khusus. 

Pastikan kamu sudah mempunyai skill yang layak untuk mengambil pekerjaan pada bidang baru sebelum benar-benar menjalani switch career.

2. Buktikan bahwa kita memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan tersebut

Walaupun telah mempelajari bidang pekerjaan baru sesuai dengan yang kita inginkan, orang tidak akan mudah untuk mempercayai kemampuan kita begitu saja. Apalagi jika melihat histroy karir sebelumnya yang jauh berbeda dengan bidang kerja yang ingin dijalani. Kita masih terhitung sebagai seorang newbie pada bidang pekerjaan tersebut. 

Mereka semua perlu bukti nyata atas kemampuan yang kita miliki sebelum akhirnya benar-benar percaya. Buatlah portofolio tentang project yang telah berhasil diselesaikan terkait bidang pekerjaan baru tersebut. 

Sementara kita bisa mengambil project freelance sambil tetap bekerja agar tidak mengganggu kondisi keuangan. Kita juga bisa mengerjakan project sukarela atau free dengan tujuan untuk membuktikan kemampuan pada bidang kerja baru yang akan dijalani.

3. Mintalah rekomendasi dari seseorang yang pernah puas bekerja sama dengan kita

Setelah berhasil menyelesaikan suatu project, maka mintalah rekomendasi atau testimoni positif dari klien kita. Rekomendasi ini berfungsi sebagai validasi atas kemampuan yang kita miliki. 

Dengan adanya rekomendasi klien, maka calon klien baru atau perusahaan yang berniat merekrut akan menjadi lebih percaya dengan skill yang kita miliki sehingga proses switch career menjadi lancar dan sesuai harapan.

4. Upgrade CV dan mulai lamar profesi baru yang diinginkan

Jangan lupa update CV mu dan tambahkan keahlian baru yang telah kamu kuasai. Mulai lamar kerja dengan bekal kemampuan kerja baru yang sudah dikuasai dan dibuktikan dengan portofolio.  

Perbanyak menjalin relasi agar memperluas peluang mendapatkan pekerjaan di bidang yang baru. 

Melakukan switch career memang membutuhkan usaha tersendiri layaknya mengawali karir dari nol, hal ini karena kamu beralih profesi pada bidang kerja yang sama  sekali berbeda dengan bidang kerja yang sudah dijalani sebelumnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun