Perubahan pastinya akan terjadi dari waktu ke waktu. Karna hidup akan selalu berubah dan mengalami perkembangan sesuai dengan zamannya. Apabila dari waktu ke waktu tidak mengalami perubahan atau monoton mungkin tidak akan ada namanya disrupsi.Â
Disrupsi ini pastinya memiliki dampak positif dan dampak negatif bagi kehidupan. Contohnya dengan media komunikasi, apabila di zaman dahulu untuk menyampaikan pesan kepada orang lain hanya bisa melalui surat, tetapi sekarang untuk menyampaikan pesan kepada orang lain bisa melalui e-mail ataupun media online chatting lainnya tanpa harus memakan waktu yang lama.Â
Tetapi dengan adanya online chatting ini, orang-orang akan lebih senang berbicara tanpa bertatap muka daripada bertatap muka dan akan menyebabkan orang tersebut tidak dapat bersosialisasi dengan baik dalam kehidupan nyata.Â
Padahal sosialisasi itu sangat penting untuk suatu individu untuk dapat hidup bermasyarakat. Pada gilirannya perlu disadari bahwa disrupsi peradaban akan terus terjadi dan ada pada setiap kurun waktu karena kreativitas dan inovasi manusia.
Lalu apa yang dimaksud dengan disrupsi? Dalam kamus besar bahasa Indonesia, disrupsi didefinisikan hal tercabut dari akarnya. Jika diartikan dalam kehidupan sehari-hari, disrupsi adalah sedang terjadi perubahan yang fundamental atau mendasar.Â
Satu di antara yang membuat terjadi perubahan yang mendasar adalah evolusi teknologi yang menyasar sebuah celah kehidupan manusia. Digitalisasi adalah akibat dari evolusi teknologi (terutama informasi) yang mengubah hampir semua tatanan kehidupan, termasuk tatanan dalam berusaha.
Era disrupsi ini merupakan fenomena ketika masyarakat menggeser aktivitas-aktivitas yang awalnya dilakukan di dunia nyata, ke dunia maya. Fenomena ini berkembang pada perubahan pola dunia bisnis.Â
Kemunculan transportasi daring adalah salah satu dampaknya yang paling populer di Indonesia. Kita harus bisa segera beradaptasi, dan mengenali bagaimana keadaan sekarang yang penuh perubahan. Tidak lagi sekedar berubah, melainkan langsung bergeser atau menggantikan yang sudah berdiri sebelumnya dalam waktu yang cepat.
ASPEK DISRUPSI KEPEMIMPINAN
Menurut DR. Yakob Tomatala, dapat dikatakan bahwa "disrupsi dalam kepemimpinan adalah mengubah atau menginovasi cara-cara kepemimpinan bekerja sesuai dengan perubahan dan perkembangan teknologi dan segala aspek peradaban yang dominan sehingga menjadi efektif, efisien dan sehat."
Diduga bahwa faktor-faktor yang harus disiapkan serta disikapi dengan benar dan baik dari perspektif kepemimpinan menyikapi "dinamika disrupsi" antara lain adalah: