Mohon tunggu...
Rindang Ayu
Rindang Ayu Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga mulai menekuni bidang sosial keagamaan

Wanita jawa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

"Dagelan Jagat", Falsafah dan Pitutur Leluhur Jawa

20 Agustus 2019   23:16 Diperbarui: 24 Juni 2021   09:57 2084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Duhai anakku ...
Kecantikan bukan lantaran make-up diwajah
Yang mudah luntur
Tetapi dari kebeningan hati yang mampu menerima petuah leluhur)

Sugihmu dudu emas picis raja brana
Sing gampang sirna
Ananging jembare ati sing kaya segara
Sing isa nampa pesthining Kang Maha Kuwasa

(Kekayaanmu bukanlah emas permata
Yang mudah musnah
Tetapi dari kelapangan hati seperti luasnya samudra
Yang bisa menerima dengan ikhlas takdir Yang Maha Kuasa)

Ngger anakku ...
Eling ta dieling-eling
Ojo nganti imanmu ngguling

(Duhai anakku ...
Ingat-ingatlah
Jangan sampai imanmu goyah)

Baca juga: Taman Sari Keraton Jogja, Situs dengan Arsitektur Jawa Kuno yang Unik

Sekarat pati iku banget larane
Nalika jaman uripe akeh dosa lan lali marang tobate
Ngumbar terus hawa nafsu lan angkara murkane

(Saat kematian itu amatlah pedih
Disaat hidup mereka banyak berbuat dosa dan lupa akan taubat.
Mengumbar terus hawa nafsu dan ketamakannya.)

Ngger anakku ...
Saiki cedakna atimu marang Gusti Kang Murbehing Dumadi
Mesti ing ndhonya lan akherat uripmu bakal mukti

 

(Duhai anakku ...
Sekarang dekatkanlah hatimu kepada Tuhan yang menguasai kehidupan
Pasti hidupmu bakal tenteram bahagia di dunia dan akhirat)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun