Dari jauh gedung ini seperti mengambang di atas air. Oleh karenanya tidak mengherankan jika kemudian Taman Sari dijuluki dengan nama "Istana Air" (Water Castle). Saat ini (2008) bangunan ini tinggal sisa-sisa puing-puingnya saja, namun masih nampak indah dan menjadi daya tarik yang unik.
Di sebelah selatan Pulo Kenongo terdapat sebuah pulau buatan lagi yang disebut dengan Pulo Cemethi. Â Pada pulo ini terdapat sebuah bangunan berlantai dua disebut sebagai "Gedhong Panembung".
Di tempat inilah konon Sultan berkontemplasi dan bermeditasi, memohon kepada Yang Maha Kuasa. Panembung sendiri berasal dari kata nembung, atau memohon. Di bangunan ini terdapat sebuah sumur yang menggantung di atas tanah, sehingga disebut juga Sumur Gumantung.
SUMUR GUMULING (Masjid Bawah Tanah)
Bangunan yang paling dikenal adalah Sumur Gumuling, merupakan suatu tempat ibadah semacam masjid yang berada di bawah tanah dan hanya bisa dicapai melalui terowongan bawah air yang disebut  urung-urung.
Di pusat bangunan ini terdapat empat buah undakan yang bertemu di tengah. Dari pertemuan undakan ini terdapat lagi satu tangga menuju lantai dua. Di bawah pertemuan inilah terdapat kolam kecil yang dulu dipergunakan untuk berwudhu. Â Konon dahulu jika adzan berkumandang di Sumur Gumuling ini akan terdengan di seluruh kota.Â
"Umbul Pasiraman" merupakan kolam pemandian bagi Sultan, permaisuri, para istri selir (garwo ampil), serta para putri-putri raja. Dalam bahasa jawa, umbul berarti kolam, dan pesiraman artinya pemandian.
Kompleks yang sebagian orang menyebutnya dengan "Umbul Binangun" Â itu dikelilingi oleh tembok tinggi. Â Terdapat tiga buah kolam yang dihiasi dengan mata air yang berbentuk jamur, masing-masing bernama Umbul Kawitan, berfungsi sebagai tempat pemandian para putri raja, Umbul Pamuncar, tempat pemandian istri dan selir raja, serta Umbul Panguras, yang merupakan kolam khusus untuk sang raja.
Sementara bangunan di sayap timur merupakan bangunan untuk istirahat Sultan.  Sedangkan  bangunan  di sisi paling utara merupakan tempat istirahat dan berganti pakaian bagi para puteri dan istri (selir).
Gedhong Sekawan merupakan 4 buah bangunan serupa yang terletak di sebuah halaman bersegi delapan yang dihiasi dengan deretan pot bunga raksasa. Â Tempat ini digunakan untuk istirahat Sultan dan keluarganya. Â Di setiap sisi halaman terdapat pintu yang menghubungkannya dengan halaman lain.