Mohon tunggu...
Rindang Ayu
Rindang Ayu Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga mulai menekuni bidang sosial keagamaan

Wanita jawa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Candi Singasari, Situs Peninggalan Sejarah yang Semakin Tak Diminati

1 Maret 2019   11:30 Diperbarui: 1 Maret 2019   18:14 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu 24 Februari 2019, saat berplesiran bersama ibunda dan keluarga di Jawa Timur, kami sempat berkunjung ke Candi Singasari. Sebuah situs bersejarah peninggalan Kerajaan Singasari yang didirikan oleh Ken Arok, sosok legendaris yang sangat masyhur.

Ken Arok, adalah satu-satu nya rakyat jelata yang berhasil menjadi seorang Raja.  Kemudian  beliau menurunkan raja-raja besar di tanah jawa. Raden Wijaya, pendiri dan raja pertama Kerajaan Majapahit merupakan cucu keturunan Ken Arok dan Ken Dedes.
.

CANDI SINGASARI

Candi Singasari merupakan candi Hindu Buddha peninggalan bersejarah dari Kerajaan Singasari. Berlokasi di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, candi ini berada pada lembah di antara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuna pada ketinggian 512m di atas permukaan laut. Dulunya candi ini digunakan sebagai tempat pendharmaan Raja Kertanegara.

Sayang.... Situs peninggalan sejarah yang menyimpan nilai budaya teramat penting itu saat ini sudah hampir dilupakan oleh masyarakat kita. Keberadaan pengunjung di candi ini sudah sangat minim. Bahkan museum Singasari yang terletak tidak lebih satu kilometer dari candi ini sudah ditutup lantaran tak ada pengunjung.

Beberapa wisatawan yang datang tidak paham bahwa situs ini merupakan peninggalan Ken Arok yang sangat masyhur itu. Bisa jadi karena kurangnya sosialisasi dan promosi oleh Pemerintah  Daerah, sehingga masyarakat hampir-hampir tak mengenal lagi riwayat candi ini.

Sungguh sangat senyedihkan.   Bangsa yang dikatakan besar ini nyaris melupakan sejarah besar yang semestinya harus dilestarikan.

Sumber: dokpri
Sumber: dokpri
KERAJAAN SINGASARI

Kerajaan Singasari adalah salah satu kerajaan Hindu Budha yang pernah berdiri di Malang Jawa Timur. Kerajaan ini pernah mencapai puncak kejayaannya hingga tidak ada yang mampu menandinginya.

Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222.  Sesungguhnya nama kerajaan ini adalah Tumapel, sedangkan Singasari adalah ibukota Kerajaan Tumapel. Namun Singasari yang merupakan nama ibukota  kemudian justru lebih terkenal daripada nama Tumapel. Maka kerajaan Tumapel pun terkenal pula dengan nama Kerajaan Singhasari. 

Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan Kediri. Yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu adalah Tunggul Ametung.

Atas bantuan Lohgawe, seorang brahmana asal India Ken Arok dapat diterima bekerja sebagai pengawal Tunggul Ametung.  Ken Arok kemudian tertarik pada Ken Dedes, istri Tunggul Ametung yang cantik jelita.  Apalagi Lohgawe juga meramalkan kalau Ken Dedes nantinya akan menurunkan raja-raja tanah Jawa. Hal itu semakin membuat Ken Arok berhasrat untuk merebut Ken Dedes.

Dalam perjalanan sejarah, Tunggul Ametung akhirnya mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh Ken Arok, pengawalnya sendiri.  Kemudian Ken Arok menjadi Akuwu baru di Tumapel. Ken Arok kemudian mengawini Ken Dedes yang sangat didambakan itu.

Sebagai akuwu, Ken Arok kemudian berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kerajaan Kediri. Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya, raja Kerajaan Kediri melawan kaum Brahmana. Para Brhamana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi.

Perang melawan Kerajaan Kadiri pun meletus di desa Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel. Sebelum maju perang melawan Kerajaan Kadiri, Ken Arok lebih dulu menggunakan julukan Bhatara Siwa.

Silsilah Wangsa Rajasa Tumapel
Silsilah Wangsa Rajasa Tumapel
Berikutnya kisah suksesi raja-raja Tumapel diwarnai pertumpahan darah yang dilatari balas dendam antar keluarga.  Ken Arok akhirnya mati dibunuh Anusapati (anak tirinya). Kemudian Anusapati mati dibunuh oleh Tohjaya, yang tak lain adalah anak Ken Arok dari selir.

Selanjutnya Tohjaya juga mati akibat pemberontakan yang dilakukan oleh Ranggawuni, yakni anak Anusapati. Dan hanya Ranggawuni yang digantikan oleh Kertanegara, putranya sendiri secara damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun