Atas bantuan Lohgawe, seorang brahmana asal India Ken Arok dapat diterima bekerja sebagai pengawal Tunggul Ametung. Â Ken Arok kemudian tertarik pada Ken Dedes, istri Tunggul Ametung yang cantik jelita. Â Apalagi Lohgawe juga meramalkan kalau Ken Dedes nantinya akan menurunkan raja-raja tanah Jawa. Hal itu semakin membuat Ken Arok berhasrat untuk merebut Ken Dedes.
Dalam perjalanan sejarah, Tunggul Ametung akhirnya mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh Ken Arok, pengawalnya sendiri. Â Kemudian Ken Arok menjadi Akuwu baru di Tumapel. Ken Arok kemudian mengawini Ken Dedes yang sangat didambakan itu.
Sebagai akuwu, Ken Arok kemudian berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kerajaan Kediri. Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya, raja Kerajaan Kediri melawan kaum Brahmana. Para Brhamana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi.
Perang melawan Kerajaan Kadiri pun meletus di desa Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel. Sebelum maju perang melawan Kerajaan Kadiri, Ken Arok lebih dulu menggunakan julukan Bhatara Siwa.
Selanjutnya Tohjaya juga mati akibat pemberontakan yang dilakukan oleh Ranggawuni, yakni anak Anusapati. Dan hanya Ranggawuni yang digantikan oleh Kertanegara, putranya sendiri secara damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H