Mohon tunggu...
Rindang Ayu
Rindang Ayu Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga mulai menekuni bidang sosial keagamaan

Wanita jawa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Candi Singasari, Situs Peninggalan Sejarah yang Semakin Tak Diminati

1 Maret 2019   11:30 Diperbarui: 1 Maret 2019   18:14 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Atas bantuan Lohgawe, seorang brahmana asal India Ken Arok dapat diterima bekerja sebagai pengawal Tunggul Ametung.  Ken Arok kemudian tertarik pada Ken Dedes, istri Tunggul Ametung yang cantik jelita.  Apalagi Lohgawe juga meramalkan kalau Ken Dedes nantinya akan menurunkan raja-raja tanah Jawa. Hal itu semakin membuat Ken Arok berhasrat untuk merebut Ken Dedes.

Dalam perjalanan sejarah, Tunggul Ametung akhirnya mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh Ken Arok, pengawalnya sendiri.  Kemudian Ken Arok menjadi Akuwu baru di Tumapel. Ken Arok kemudian mengawini Ken Dedes yang sangat didambakan itu.

Sebagai akuwu, Ken Arok kemudian berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kerajaan Kediri. Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya, raja Kerajaan Kediri melawan kaum Brahmana. Para Brhamana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi.

Perang melawan Kerajaan Kadiri pun meletus di desa Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel. Sebelum maju perang melawan Kerajaan Kadiri, Ken Arok lebih dulu menggunakan julukan Bhatara Siwa.

Silsilah Wangsa Rajasa Tumapel
Silsilah Wangsa Rajasa Tumapel
Berikutnya kisah suksesi raja-raja Tumapel diwarnai pertumpahan darah yang dilatari balas dendam antar keluarga.  Ken Arok akhirnya mati dibunuh Anusapati (anak tirinya). Kemudian Anusapati mati dibunuh oleh Tohjaya, yang tak lain adalah anak Ken Arok dari selir.

Selanjutnya Tohjaya juga mati akibat pemberontakan yang dilakukan oleh Ranggawuni, yakni anak Anusapati. Dan hanya Ranggawuni yang digantikan oleh Kertanegara, putranya sendiri secara damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun