Hari itu aku melakukan kesalahan, dimana aku terpeleset saat melakukan gerakan flip. Terjatuh cukup keras dan aku merasakan leher belakangku terasa linu luar biasa.
Aku hanya pasrah saat tenaga medis yang ada mengecek kondisiku sebelum akhirnya aku dibawa ke rumah sakit.
Awalnya aku optimis dan berkata pada diriku sendiri jika ini luka kecil dan akan segera sembuh.
Akan tetapi, ucapan dokter yang mengatakan cideraku cukup parah dan aku disarankan untuk tak melakukan tarian lagi membuatku hancur seketika.
Sebelumnya aku merasa jatuh karena tak dapat debut akhir tahun, lalu saat kumiliki lagi rasa percaya diri dan semangatku hingga di tahap dimana aku percaya bahwa panggungku akan dimulai sebentar lagi harus lenyap karena cidera yang kualami.
Aku benar-benar menangis keras. Hatiku sungguh sakit dan aku merasa segala yang kulakukan sia- sia.Â
Keputus- asaanku bahkan ada di tahap dimana aku hampir gila.
Pandanganku benar-benar kosong selama perawatan intensif satu bulan penuh di rumah sakit. Orang tuaku dengan telaten merawatku yang mana lebih banyak diam dan menangis.
Ini adalah hal terberat yang pernah terjadi dalam hidupku. Aku benar- benar merasa menyerah akan segala yang telah kujalani.
Hingga perusahaan datang menjenguk, menjelaskan dan menawarkan padaku.
"Aku turut sedih atas apa yang menimpamu. Setelah hari- hari melelahkan sebelum debutmu aku sungguh minta maaf," wanita yang menjabat sebagai direktur perusahaan itu menundukkan kepalanya dalam.