Pengelompokan biaya diperlukan untuk mengelompokan secara sistematis atas keseluruhan elemen biaya yang ada supaya lebih ringkas dan dapat memberikan informasi yang lebih berarti. Dalam akuntansi biaya, biaya dikelompokan dengan berbagai macam cara. Umumnya pengelompokan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penglompokan tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal konsep " different costs for different purpose" (Mulyadi, 1993).
***
Adapun pengelompokan biaya dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan perusahaan
Menurut Mulyadi (1993), dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok:
a. Biaya Produksi (Manufacturing Costs)
Yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi barang jadi atau produk selesai. Yang termasuk dalam biaya ini adalah:
- Biaya bahan baku langsung (direct material) adalah harga perolehan dari bahan baku yang dipakai di dalam pengolahan produk.
- Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) merupakan semua balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik yang dapat ditelusuri atau dibebankan ke produk tertentu yang dihasilkan perusahaan.
- Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) adalah biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, yang elemennya dapat digolongkan ke dalam:
- Biaya bahan penolong
- Biaya tenaga kerja tidak langsung
- Penyusutan dan amortisasi aktiva tetap pabrik
- Reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik
- Biaya listrik, air pabrik
- Biaya asuransi pabrik
- Biaya overhead lain-lain
Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut pula dengan istilah biaya utama (prime cost), sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sering pula disebut dengan istilah biaya konversi (conversion cost).
b. Biaya Pemasaran (Marketing Expenses)
Adalah biaya dalam hal penjualan produk atau barang jadi sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Menurut fungsi pemasaran, biaya ini meliputi biaya untuk menimbulkan pesanan seperti biaya promosi dan biaya untuk melayani pesanan seperti biaya pengepakan dan pengiriman.
c. Biaya Administrasi dan Umum (Administration and General Expense)
Yaitu biaya yang terjadi dalam jangka penentuan kebijaksanaan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian Keuangan, Akuntansi, Personalia, biaya pemeriksaan akuntan, jasa hukum dan biaya fotocopy.
Â
2. Sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap aktivitas atau kegiatan atau volume
Menurut Mulyadi (1993), dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi:
a. Biaya Tetap (Fixed Costs)
Karakteristik biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan sampai dengan tingkat tertentu. Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya adalah biaya gaji direktur produksi.
b. Biaya Variabel (Variable Costs)
Karakteristik biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan tetapi biaya satuannya konstan. Yang termasuk biaya variabel adalah biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung.
c. Biaya Semivariabel (Semivariable Costs)
Biaya semivariabel memiliki karakteristik sebagai biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan volume kegiatan, akan tetapi biaya satuannya berbanding terbalik dengan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel.Â
Â
3. Sesuai dengan objek atau pusat biaya yang dibiayai
Mulyadi (1993) menyatakan bahwa, sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan:
a. Biaya Langsung (Direct Costs)
Biaya langsung adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada objek atau pusat biaya tertentu, misalnya gaji dari manajer di suatu departemen dalam perusahaan.
b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Departemental Costs)
Adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada objek atau pusat biaya tertentu, atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat biaya. Contohnya: biaya sewa dari suatu kantor yang digunakan bersama oleh beberapa departemen sekaligus.
Â
4. Sesuai dengan periode akuntansi dimana biaya akan dibebankan
Hal yang perlu dibahas dalam penggolongan biaya sesuai dengan periode akuntansi adalah pengeluaran yang berhubungan dengan kapan pengeluaran tersebut akan menjadi biaya. Maka biaya dibagi menjadi:
a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditures)
Adalah pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada beberapa periode akuntansi. Pengeluaran ini dikapitalisasi ke dalam harga perolehan aktiva, dan diperlakukan sebagai biaya pada periode akuntansi yang menikmati manfaatnya.
b. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditures)
Pengeluaran pendapatan merupakan pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran terjadi. Pengeluaran ini umumnya langsung diperlakukan sebagai pada periode yang bersangkutan.
Â
5. Berdasarkan hubungannya dengan perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan
Harnanto dan Zulkifli (2003) menyatakan, biaya ini dikelompokkan ke dalam golongan, yaitu:
a. Biaya standar dan Biaya dianggarkan
- Biaya standar, merupakan biaya yang ditentukan di muka (predetermine cost) yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produk.
- Biaya yang dianggarkan, merupakan perkiraan total pada tingkat produksi yang direncanakan.
b. Biaya terkendali dan biaya tidak terkendali
- Biaya terkendali (controllable cost), merupakan biaya yang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh manajer tertentu.
- Biaya tidak terkendali (uncontrollable cost), merupakan biaya yang tidak secara langsung dikelola oleh otoritas manajer tertentu.
c. Biaya tetap commited dan discretionary
- Biaya tetap commited, merupakan biaya tetap yang timbul dan jumlah maupun pengeluarannya dipengaruhi oleh pihak ketiga dan tidak bisa dikendalikan oleh manajemen.
- Biaya tetap discretionary, merupakan biaya tetap yang jumlahnya dipengaruhi oleh keputusan manajemen.
d. Biaya variabel teknis dan biaya kebijakan
- Biaya variabel teknis (engineered variable cost), adalah biaya variabel yang sudah diprogramkan atau distandarkan seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
- Biaya variabel kebijakan (discretionary variable cost) adalah biayavariabel yang tingkat variabilitasnya dipengaruhi oleh kebijakan manajemen.
e. Biaya relevan dan biaya tidak relevan
- Biaya relevan (relevant cost), dalam pembuatan keputusan merupakan biaya yang secara langsung dipengaruhi oleh pemilihan alternatif tindakan oleh manajemen.
- Biaya tidak relevan (irrelevant cost), merupakan biaya yang tidak dipengaruhi oleh keputusan manajemen.
f. Biaya terhindarkan dan Biaya tidak terhindarkan
- Biaya terhindarkan (avoidable cost) adalah biaya yang dapat dihindari dengan diambilnya suatu alternatif keputusan.
- Biaya tidak terhindarkan (unavoidable cost) adalah biaya yang tidak dapat dihindari pengeluarannya.
g. Biaya diferensial dan biaya marjinal
- Biaya diferensial (differential cost), adalah tambahan total biaya akibat adanya tambahan penjualan sejumlah unit tertentu.
- Biaya marjinal (marginal cost), adalah biaya dimana produksi harus sama dengan penghasilan marjinal jika ingin memaksimalkan laba.
h. Biaya kesempatan (opportunity cost), merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilhnya alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada.
***
Oleh karena itu, pengelompokkan biaya diperlukan agar pengeluaran biaya yang terjadi dilaporkan secara sistematis sesuai dengan tujuan penggunaan biaya tersebut, sehingga informasi yang diberikan kepada pengguna jelas dan terperinci.
Judul TA: Analisis Pengaruh Penetapan Biaya Overhead Pabrik pada PT RVP
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H