Mohon tunggu...
Roro Asyu
Roro Asyu Mohon Tunggu... Freelancer - #IndonesiaLebihLemu

suka makan, suka nulis, suka baca, tidak suka sandal basah www.rinatrilestari.wordpress.com www.wongedansby.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

PKI

21 Oktober 2020   12:31 Diperbarui: 21 Oktober 2020   12:47 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"PKI saiki terlarang, onok undang-undange."

"Embuh."

Dipikir bojone kate ngomong temenan, tibake sik nggudo. Ndelok bojone mangkel digudani, Diman mesem kesenengen.

"Pak," Wiji sing mau mangkel ning terus dondom moro-moro nyelehno dondomane.

"Opo?"

"Temenan kate nukokno kutang?"

Diman sing mau nawani, bareng ditakoni temenan ora langsung nyauri. Wong lanang iku ganti nyawang bojone. Lanang wedok iku akhire sawang-sawangan.

"Bahaya iki, luwih bahaya timbang PKI. Gak trimo terlarang, Mak, iki haram hukume."

Mari ngomong, Diman langsung ngadeg, ngalih.

"Mbelgedes," saure Wiji karo mecucu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun